Microsoft Sebut Perkembangan Teknologi AI Hanya Menjadi Copilot, Ini Artinya

Crysania Suhartanto
Sabtu, 2 Desember 2023 | 10:27 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan/doc.Microsoft
Ilustrasi kecerdasan buatan/doc.Microsoft
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, menegaskan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di perusahaannya berfokus untuk menjadikan teknologi ini berperan sebagai copilot. 

National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana mengatakan manusia harus tetap memiliki kontrol dan tanggung jawab penuh pada hasil yang diberikan oleh AI.

“Kita (manusia) perlu mengecek kembali, memastikan kebenaran dan fakta, serta menyelaraskan rekomendasi copilot (AI) berdasarkan pengetahuan dan penilaian kita (manusia),” ujar Panji kepada Bisnis, dikutip Jumat (1/12/2023).

Dengan demikian, Panji mengatakan, sebelum menggunakan AI, perusahaan atau konsumen harus menetapkan tujuan, strategi, serta usecase yang dibutuhkan. 

Kemudian baru melakukan eksplorasi teknologi AI yang dapat mendukung pengimplementasian use case yang ada. 

“Penting untuk setiap keputusan teknologi, termasuk AI agar bermuara dari keputusan strategis bisnis,” ujar Panji.

Lebih lanjut, saat ini merupakan saat kesiapan talenta digital menjadi sesuatu yang krusial. Akibat AI yang dapat mengubah cara kerja, setiap individu membutuhkan berbagai kompetensi utama baru.

Padahal sebagai informasi, data world digital competitiveness ranking menunjukkan daya saing digital Indonesia pada 2021 berada di peringkat 53 dari 64 negara.

Oleh karena itu, Microsoft menyediakan program Skills for Jobs Indonesia dengan salah satu fasilitasnya AI Skills Microsoft. Ini dapat membantu setiap individu dan komunitas di Indonesia untuk mempelajari cara menggunakan generative AI. 

Selain itu, Microsoft juga tergabung dalam inisiatif Talenta AI Indonesia yang berkolaborasi dengan Kartu Prakerja, Skills Our Future yang bekerja sama dengan UNDP, dan Sertifikat Profesional pertama tentang Generative AI di online learning market yang dikembangkan dalam kemitraan dengan LinkedIn Learning. 

Dalam satu tahun terakhir, Microsoft telah merangkul lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia dalam kegiatan skilling. Sementara di Indonesia pada 2023, sudah ada hampir 170 ribu individu yang telah berpartisipasi dalam program tersebut.

Sebagai informasi, menurut riset dari McKinsey, secara global AI dapat berkontribusi sekitar US$2,6 triliun-US$4,4 triliun per tahun. 

Adapun menurut studi Microsoft bersama IDC, untuk setiap US$1 yang korporasi investasikan kepada teknologi AI, rata-rata return-nya adalah sebanyak US$3,5x dengan jangka waktu 14 bulan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper