Dorong Adopsi AI di Indonesia, Cloudera Incar Sektor Perbankan, Manufaktur dan Ritel

Thomas Mola
Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:38 WIB
Remus Lim, Vice President of Asia Pacific and Japan at Cloudera pada ajang Cloudera EVOLVE25 di Singapura, Kamis (8/8/2025)/ Istimewa
Remus Lim, Vice President of Asia Pacific and Japan at Cloudera pada ajang Cloudera EVOLVE25 di Singapura, Kamis (8/8/2025)/ Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Cloudera, perusahaan platform data dan AI mengincar sektor keuangan khususnya perbankan, ritel dan manufaktur di Indonesia. Saat ini, bank jumbo di Tanah Air telah menggunakan layanan Cloudera. 

Remus Lim, Vice President of Asia Pacific and Japan di Cloudera, mengatakan layanan Cloudera saat ini telah digunakan oleh sejumlah sektor keuangan di Indonesia. 

"Saya rasa, khususnya di Indonesia, kami melayani semua bank dan mereka terus mengembangkan platform AI," ujarnya kepada Bisnis di sela-sela ajang Cloudera EVOLVE25 di Singapura baru-baru ini.  

Sebagai informasi, semua bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menggunakan layanan Cloudera

Selain keempat bank pada kasta teratas itu, ada juga PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP). Selain itu, pada sektor telekomunikasi ada PT iForte Solusi Infotek (iForte), perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi dan layanan internet yang juga merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

Remus menuturkan pasar Indonesia masih tergolong kecil bagi Cloudera dan pelaku usaha saling memantau sehingga adopsi teknologi dapat menyebar dengan cepat. 

Terkait sektor ritel, katanya, belum banyak yang menggunakan layanan Cloudera, sementara sektor manufaktur menurutnya memiliki potensi besar untuk adopsi AI. 

Selanjutnya, bagi perusahaan dengan bujet terbatas tetapi berkeinginan menyediakan layanan AI, dia menekankan perihal total cost of ownership (TCO) dan return of investment (ROI) sebagai pertimbangan untuk mengadopsi AI. 

"Jadi, bagi organisasi yang dapat berkomunikasi atau menerjemahkan, TCO atau ROI akan mampu mempertahankan biaya pengeluaran. Jadi, sekali lagi, saya pikir itu juga sangat bergantung pada masing-masing perusahaan," imbuhnya. 

Sebagai informasi, Cloudera baru-baru ini resmi merilis versi terbaru Cloudera Data Services. Pembaruan ini membawa kemampuan private AI ke lingkungan on premise atau data center perusahaan yang memberikan kapabilitas AI generatif yang aman, didukung GPU, dan langsung di balik firewall perusahaan atau organisasi.  

Leo Brunnick, Chief Product Officer Cloudera mengatakan Cloudera Data Services On-Premises menghadirkan pengalaman cloud-native yang sesungguhnya di lingkungan on premise, memberikan kelincahan dan efisiensi tanpa mengorbankan keamanan maupun kontrol. 

"Peluncuran ini merupakan langkah penting dalam modernisasi data, beralih dari cluster monolitik ke kumpulan aplikasi yang terkontainerisasi dan lincah, ujarnya di Singapura, Kamis (8/7/2025).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami