Cloudera Data Services Hadirkan Private AI di Data Center

Thomas Mola
Kamis, 7 Agustus 2025 | 16:15 WIB
Leo Brunnick, Chief Product Officer dan Charles Sansbury, Chief Executive Officer Cloudera di sela-sela acara Cloudera Evolve25 di Singapura/Bisnis/ Thomas Mola.
Leo Brunnick, Chief Product Officer dan Charles Sansbury, Chief Executive Officer Cloudera di sela-sela acara Cloudera Evolve25 di Singapura/Bisnis/ Thomas Mola.
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA - Cloudera, perusahaan platform data dan artificial intelligence (AI), resmi merilis versi terbaru Cloudera Data Services. Pembaruan ini membawa kemampuan private AI ke lingkungan on premise atau data center perusahaan yang memberikan kapabilitas AI generatif yang aman, didukung GPU, dan langsung di balik firewall perusahaan atau organisasi. 

Leo Brunnick, Chief Product Officer Cloudera mengatakan Cloudera Data Services On-Premises menghadirkan pengalaman cloud-native yang sesungguhnya di lingkungan on premise, memberikan kelincahan dan efisiensi tanpa mengorbankan keamanan maupun kontrol.

"Peluncuran ini merupakan langkah penting dalam modernisasi data, beralih dari cluster monolitik ke kumpulan aplikasi yang terkontainerisasi dan lincah, ujarnya di Singapura, Kamis (8/7/2025). 

Sebagai informasi, dengan tata kelola yang sudah built-in dan portabilitas hybrid dari Cloudera, organisasi kini dapat membangun dan meningkatkan kedaulatan data cloud di pusat data mereka sendiri, yang menghilangkan kekhawatiran soal keamanan. 

Cloudera mengklaim menjadi satu-satunya vendor yang menghadirkan lifecycle data sepenuhnya dengan layanan cloud-native yang sama, baik di lingkungan on-premise maupun public cloud.

Langkah Cloudera itu bertujuan menjawab kekhawatiran soal keamanan data sensitif dan kekayaan intelektual selama ini menjadi penghambat utama adopsi AI di berbagai industri.

Menurut Accenture, 77% organisasi belum memiliki praktik keamanan data dan AI yang mendasar,  untuk melindungi model kritikal, alur data, dan infrastruktur cloud mereka.

Layanan Cloudera memungkinkan pelanggan dapat mempercepat proses dari prototipe ke produksi, dari yang semula memakan waktu berbulan-bulan, menjadi hanya beberapa minggu.

Selain itu, pembaruan ini akan menghadirkan manfaat Cloudera Data Services di pusat data organisasi. Pengguna dapat memangkas biaya infrastruktur secara signifikan dan menyederhanakan siklus hidup data, serta meningkatkan produktivitas tim data. 

Organisasi juga bisa mempercepat penerapan beban kerja, meningkatkan keamanan lewat otomatisasi tugas-tugas yang kompleks, serta lebih cepat mendapatkan nilai nyata dari penerapan AI. 

Di samping pengalaman pengguna yang lebih baik dan kesiapan perusahaan, pengguna kini menikmati kelincahan cloud-native di balik firewall mereka sendiri, memungkinkan skalabilitas tanpa mengorbankan keamanan.

Terdapat dua penawaran yang ditawarkan Cloudera. Pertama, Cloudera AI Inference, diakselerasi oleh NVIDIA di lingkungan on premise. Layanan ini disebut sebagai layanan inferensi AI pertama di industri yang menyediakan kapabilitas microservice NIM yang tersemat. 

Cloudera kini menghadirkan kemampuan untuk menyederhanakan penerapan dan pengelolaan model AI skala besar langsung di pusat data. Engine yang aman dan scalable ini membantu menerapkan dan mengelola lifecycle produksi AI langsung di pusat data, di mana data disimpan dengan aman.

Kedua, Cloudera AI Studios di lingkungan on premise memungkinkan seluruh lifecycle aplikasi AI diakses secara luas, menyediakan low-code template yang memberdayakan tim untuk membangun dan meluncurkan aplikasi dan agen GenAI.

Sanjeev Mohan, Industry Data Analyst mengatakan saat ini kebutuhan untuk mengadopsi AI sudah sangat mendesak, tetapi begitu juga dengan kekhawatiran tentang keamanan data.

"Yang dibutuhkan perusahaan adalah solusi yang dapat menyederhanakan adopsi AI, meningkatkan produktivitas, dan melakukannya tanpa mengorbankan keamanan,” katanya. 

Di Tanah Air, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI menjadi salah satu pengguna awal layanan AI Inference dari Cloudera. 

Toto Prasetio, Chief Information Officer BNI mengatakan teknologi ini menyediakan infrastruktur esensial untuk memperluas inisiatif AI generatif kami secara aman dan efisien, selaras dengan dinamika regulasi di Indonesia. 

"Hal ini merupakan lompatan besar dalam misi kami memberikan solusi perbankan digital yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih andal bagi masyarakat Indonesia," jelasnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami