Bisnis.com, SOLO - Cloudera beberkan solusi tata kelola data yang baik, di tengah perkembangan digitalisasi yang semakin canggih.
Solusi ini diberikan kepada perusahaan di sektor keuangan yang mengalami pertumbuhan transformasi digital tumbuh yang pesat.
Digitalisasi ini juga melahirkan ledakan data yang eksponensial dan tak bisa dipandang sebelah mata jika perusahaan jasa keuangan ingin menghasilkan value bagi bisnis dari data mereka.
“Kuncinya, perusahaan keuangan yang menghasilkan dan memanfaatkan jumlah besar data wajib memiliki strategi tata kelola data yang baik,” kata Fajar Muharandy, Principal Solution Engineer, Cloudera, dalam pernyataan resminya, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, tata kelola yang baik akan memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas data tertentu.
"Dan memastikan data berada di tangan yang tepatdan diperlakukan dengan benar saat diakses, dimodifikasi, diarsipkan dan dihapus," lanjutnya.
Fajar menjelaskan, keamanan data, tata kelola data, lineage, manajemen dan otomatisasi data, diaplikasikan secara holistik di siklus hidup data dan semua lingkungan, dan secara konsisten di seluruh private cloud dan public cloud milik perusahaan.
Dari sini semua karyawan wajib sadar dengan data yang mereka hasilkan sehari-hari, bagaimana menyimpan dan mengaksesnya dengan aman, dan bagaimana menjaga keamanan yang sama saat mereka bekerja dengan mitra luar, pelanggan dan kontraktor.
Di sisi lain, tata kelola data juga harus punya tingkat keamanan yang tinggi di tengah masih besarnya ancaman kejahatan siber terhadap industri keuangan dan tata kelola data juga wajib mematuhi berbagai regulasi perlindungan privasi.
Salah satu solusi tata kelola data yang baik adalah platform data hybrid, yang sudah terintegrasi dengan teknologi baru macam kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.
“Yang penting juga, platform data hybrid memiliki lapisan keamanan dan tata kelola yang terintegrasi dan bisa diaplikasikan di seluruh lingkungan cloud dan on-prem perusahaan,” ucap Fajar.
Platform data hybrid juga membantu perusahaan membongkar silo data di tengah pertumbuhan data yang eksponensial, meningkatkan integrasi data, dan menawarkan lingkungan terpadu untuk menyimpan, memproses dan mengelola data dari beberapa sumber.
Terlebih lagi, platform ini memiliki infrastruktur yang scalable dan lincah untuk mengelola pertumbuhan data secara efisien dan memastikan operasional berjalan tanpa hambatan selama periode permintaan normal dan tinggi.
Dengan pengelolaan data yang baik, perusahaan yang customer-centric seperti perbankan dan asuransi dapat memberikan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Perusahaan juga bisa melakukan verifikasi identitas nasabah secara cepat, pengecekan nilai kredit untuk mempercepat proses persetujuan pinjaman dan kredit, atau memberikan quote asuransi dengan cepat dan memuaskan.
Sejalan dengan ini, layanan sektor keuangan juga memiliki tantangan besar yakni saat adanya ancaman seperti cyberattack.
Menurut Fajar, manaaemen data yang lebih baik, patuh pada regulasi, analitik dan machine learning, adalah tool yang dapat membantu perusahaan jasa keuangan memitigasi ancaman kejahatan siber sekaligus membuktikan kepada regulator bahwa mereka memiliki inisiatif yang sesuai untuk memitigasi risiko, dan mempertahankan kepercayaan nasabah bahwa data informasi keuangan mereka terlindungi dengan baik.
Ada empat tips yang bisa dijalankan perusahaan untuk menghindari cyberattack ini:
Pertama, menghilangkan silo dengan memanfatkan data lake terpusat atau API untuk membangun fondasi visibilitas yang komprehensif terhadap data.
Kedua, perusahaan perlu mengaktifkan data streaming secara real time untuk menghasilkan insight yang bisa segera ditindaklanjuti.
Ketiga, memanfaatkan AI untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencegahan kejahatan dan mengurangi false positive.
Kemudian terakhir, perusahaan wajib memiliki tingkat keamanan dan tata kelola data yang tepat.