Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia(APJII) mencatat Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan kontribusi pengguna internet terbesar di Indonesia.
Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan kontribusi pengguna internet di Pulau Jawa mencapai 58% dari total pengguna nasional.
“Berdasarkan pulau-pulau yang ada di Indonesia, kita ambil lima pulau besar, tentunya Jawa masih nomor satu karena masyarakat Jawa juga masih paling banyak di Indonesia. Mengambil porsi atau berkontribusi 58% pengguna internet ada di Pulau Jawa,” kata Arif dalam Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Arif menambahkan urutan berikutnya ditempati Pulau Sumatera sebesar 20,5%, disusul Sulawesi 6,46%, Kalimantan 6,05%, Bali dan Nusa Tenggara 5,13%, serta Maluku dan Papua dengan kontribusi terendah 3,71%.
Berdasarkan tingkat penetrasi, Pulau Jawa mencatat capaian tertinggi yakni 84,69%, diikuti Kalimantan 78,72%, Sumatera 77,12%, Bali–Nusa Tenggara 76,86%, Sulawesi 71,64%, dan Maluku–Papua 69,26%.
Adapun penetrasi internet berbeda dengan kontribusi. Penetrasi menggambarkan persentase pengguna internet di wilayah tersebut dibandingkan jumlah penduduknya. Sementara kontribusi mengacu pada persentase pengguna di suatu wilayah terhadap total nasional, sedangkan
Arif menambahkan, survei juga mulai mengukur tingkat penggunaan internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hasilnya, porsi pengguna internet di wilayah tersebut hanya sekitar 1,91% dari total pengguna nasional, sementara daerah non-3T menyumbang 98,69%.
“Tapi tentunya daerah 3T juga menjadi perhatian khusus kita. Karena bagaimanapun pun mereka juga bagian dari masyarakat Indonesia yang perlu dilayani internet ke depannya,” katanya
Secara keseluruhan, APJII mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2025 mencapai 229,43 juta jiwa, naik dari 221,56 juta pada 2024.
Dari sisi penetrasi, angka ini setara 80,66% dari total populasi, meningkat dari 79,50% pada 2024. “Kita sudah menjangkau sekitar 229 juta penduduk di seluruh Indonesia,” kata Arif.
Meski demikian, Arif mengungkapkan masih ada hampir 20% masyarakat yang belum menikmati layanan internet. Salah satu hambatannya adalah pemerataan infrastruktur telekomunikasi yang belum merata.
“Tapi kontribusinya terhadap nasional, pengguna-pengguna internetnya hanya 6,05 persen. Nah, kami begitu cara membaca penetrasi dan kontribusi ini,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki lebih dari 1.320 penyedia jasa internet (ISP). Namun, tantangan besar masih ada dalam pemerataan dan peningkatan kualitas layanan.
“Ini memang jadi PR kita bersama untuk bersama-sama bagaimana ke depan kita menciptakan regulasi yang benar-benar dapat mendorong bukan hanya kemerataan tapi juga kualitas internet di Indonesia,” ungkapnya.