Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pihaknya tidak melarang anak-anak bermain Roblox. Namun, dia mengimbau agar anak-anak menghindari permainan yang dinilai tidak mendidik, termasuk yang mengandung unsur kekerasan.
“Tidak ada pelarangan. Saya mengimbau supaya tidak main [Roblox],” kata Abdul Mu’ti saat dihubungi Bisnis pada Rabu (7/8/2025).
Ketika ditanya apakah imbauan itu khusus untuk Roblox atau gim lainnya, Abdul Mu’ti menambahkan, “Game lain yang tidak mendidik, terutama yang bermuatan kekerasan.”
Berdasarkan data laman resmi Roblox, jumlah pengguna aktif harian (daily active users/DAU) pada Februari 2025 mencapai 85,3 juta. Bahkan, separuh anak-anak di Amerika Serikat (AS) berusia di bawah 16 tahun tercatat memainkan Roblox setiap bulan.
Platform ini menerapkan sistem klasifikasi konten berdasarkan usia, yakni all ages, 9+, 13+, dan 17+. Konten kategori 17+ hanya dapat diakses oleh pengguna yang telah melalui proses verifikasi identitas resmi atau verifikasi wajah.
Fitur Roblox dibuka secara bertahap sesuai usia pemain. Misalnya, pemain di bawah 13 tahun mendapat pembatasan pada fitur obrolan (chat), sementara pengguna berusia 13 tahun ke atas memiliki akses ke direct message dan voice chat.
Untuk kelompok 17 tahun ke atas, Roblox menyediakan pengalaman dengan konten dewasa secara aman, termasuk voice chat tanpa filter dan direct message, setelah proses verifikasi identitas. Pemain berusia 18 tahun ke atas akan mendapatkan pembaruan otomatis pada setelan privasi dan tidak lagi berada di bawah pengawasan orang tua.
Roblox menegaskan kebijakan keamanan yang melarang penayangan iklan untuk pemain di bawah 13 tahun. Pengembang diwajibkan menggunakan API khusus agar konten iklan tidak muncul pada akun anak. Bagi pengembang, tersedia fitur analitik audience yang memuat data demografi pemain, termasuk usia dan gender, guna menyesuaikan konten dan strategi pengembangan.
Dengan metode verifikasi ID dan persetujuan orang tua, Roblox optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan di berbagai kelompok umur, termasuk remaja dan dewasa muda yang kini mendominasi platform.
Roblox merupakan platform daring yang menggabungkan permainan, interaksi sosial, dan kreativitas dalam satu ekosistem. Pengguna dapat memainkan jutaan gim buatan komunitas sekaligus membuat gim sendiri menggunakan Roblox Studio dengan bahasa pemrograman Luau. Kontennya bersifat user-generated, mencakup genre seperti role‑playing, simulasi, parkour (obby), olahraga, hingga first-person shooter.
Selain misi dan perolehan skor, gameplay Roblox memungkinkan interaksi melalui chat teks, voice chat bagi usia tertentu, serta fitur Party untuk bermain bersama teman. Platform ini mendukung permainan lintas perangkat, mulai dari PC, Mac, iOS, Android, Xbox, PlayStation, hingga perangkat VR seperti Meta Quest. Roblox juga rutin menggelar acara resmi dan kolaborasi dengan merek besar seperti NFL dan NBA.
Meski populer, Roblox menuai pro dan kontra terkait keamanan anak. Laporan Hindenburg menuding platform ini memperlihatkan anak-anak pada risiko pelecehan seksual, pornografi, kekerasan, dan ujaran kasar. Business Insider bahkan melaporkan pengalaman jurnalisnya yang memutuskan melarang anaknya bermain Roblox setelah mencoba gim tersebut.
“Saya mengunduh Roblox untuk mencobanya sendiri. Saya punya beberapa kekhawatiran. Saya punya anak usia sekolah dasar yang suka gim video dan sangat ingin bermain Roblox. Setelah mengunduhnya dan mengujinya sendiri, saya tidak mengizinkannya,” tulis Business Insider, pada Rabu (9/10/2024).
Roblox membantah tuduhan tersebut dan menegaskan platformnya aman serta memiliki sistem perlindungan yang ketat untuk mencegah konten berbahaya.