Bisnis.com, JAKARTA - Cloudera secara resmi menunjuk pemimpin baru di Indonesia untuk menduduki posisi Regional Vice President pada Kamis (11/1/2024).
Penunjukan eksekutif baru di Indonesia ini dilakukan bersamaan dengan upaya perusahaan memperkuat fokusnya pada kesuksesan dan transformasi bisnis dari pelanggannya, dengan memberi mereka akses terhadap kemampuan data hybrid, multi-cloud, dan memfasilitasi kecerdasan buatan (AI) di lingkungan perusahaan pelanggan.
Dalam siaran resminya, Sherlie Karnidta ditunjuk sebagai Regional Vice President (RVP) yang bertanggung jawab untuk mendorong ekspansi Cloudera di tanah air.
Ia juga memiliki tugas untuk memimpin strategi perencanaan dan pengembangan jalur distribusi yang terarah.
Dengan penunjukan baru tersebut, Cloudera menegaskan komitmennya untuk semakin memperkuat berbagai perusahaan di Indonesia, dengan membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan dan tidak tertinggal dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
“Saya sangat bersemangat bekerja bersama tim Cloudera untuk memperkuat perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan dasar data yang kuat, yang dapat membantu menambah nilai bisnis menjadi lebih baik, mendorong peluang untuk berinovasi dan menciptakan aliran pendapatan baru," ujar Sherlie Karnidtha dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (12/1).
Ia pun yakin Indonesia memiliki potensi pertumbuhan AI/ML yang sangat besar. Dengan itu ia berharap bisa membantu pelanggan meraih kesuksesan yang lebih besar dengan enterprise AI yang tepercaya.
Untuk diketahui, Sherlie Karnidta menjabat sebagai senior account director di Indonesia sejak bergabung dengan Cloudera pada tahun 2019.
Sherlie memiliki pengalaman di perusahaan solusi software enterprise selama hampir dua dekade.
Sebelum bergabung dengan Cloudera, ia pernah memegang posisi sebagai Senior Sales Executive di Oracle Indonesia dan IBM Indonesia.
Ditunjuknya Sherlie pun diharapkan bisa membuka babak baru yang lebih penting bagi Cloudera. Hal ini disampaikan oleh Vice President, Asia Pasifik dan Jepang, Remus Lim.
“Saya sepenuhnya percaya dengan kemampuan Sherlie dalam memperkuat keberadaan Cloudera di Indonesia dan mencapai kesuksesan bersama dengan seluruh tim Indonesia yang luar biasa,” katanya.
Mengenal Cloudera
Melansir dari situs resminya, Cloudera didirikan pada tahun 2008 oleh beberapa pemikir paling cemerlang di perusahaan terkemuka Silicon Valley, termasuk Google, Yahoo!, Oracle, dan Facebook.
Kemudian pada tahun 2011, 24 insinyur dari tim Hadoop asli di Yahoo! berputar untuk membentuk Hortonworks. Keduanya pun perusahaan yang bergabung pada bulan Januari 2019.
Rob Bearden, yang sebelumnnya menjabat sebagai Founder dan CEO di Hortonworks, ditunjuk menjadi nakhoda Cloudera dengan posisi CEO pada Januari 2020.
Saat ini, Cloudera memiliki kantor di seluruh dunia dan berkantor pusat di Silicon Valley, California.