Bisnis.com, JAKARTA - Pendaratan robot astronot NASA di Mars mengundang kritik dari aktivis iklim Greta Thunberg dan fondasinya.
Kritik yang dituangkan melalui iklan satir ini menyoroti masalah iklim Bumi yang semakin mengkhawatirkan akibat pemanasan global dan perilaku buruk manusia.
Greta Thunberg dengan iklan "one percent" menunjukkan betapa hanya orang terkaya pada akhirnya yang dapat meninggalkan Bumi dan berwisata ke Planet Mars.
"Setelah lebih dari lima juta tahun keberadaan manusia di bumi, saatnya untuk perubahan," bunyi pembuka iklan satir berbalut kampanye Friday for Futre (FFF) buatan Greta dikutip dari Express UK, Selasa (23/2/2021).
Dilanjutkan dalam iklan bahwa Mars yang terdiri dari 56 juta mil persegi tanah tak tersentuh, pemandangan yang menakjubkan, dan pemandangan yang luar biasa.
"Mars, sebuah planet yang murni dunia baru di mana kita bisa mulai lagi. Mars menawarkan kebebasan," bunyi lirik iklan itu.
Iklan itu juga menjanjikan tempat di mana tidak ada perang, tidak ada kriminalitas, tidak ada pandemi, dan tidak ada polusi.
"Dan untuk 99 persen yang akan tinggal di Bumi, sebaiknya perbaiki perubahan iklim," pesan di akhir iklan tersebut.
Ya, pesawat robotik NASA Preseverance merupakan program yang didanai pemerintah dan orang terkaya di dunia Elon Musk seharga US$2,7 miliar untuk pengembangan, peluncuran, operasi, dan analisis untuk membuka peluang pariwisata atau tinggal di Mars.
Memang ironi, karena hanya orang berduit setengah juta dollar saja yang dapat berkunjung ke sana.
"Ini bukan karena kurangnya sumber daya, tetapi fakta bahwa sistem global kita tidak peduli dengan kita dan menolak untuk mengambil tindakan yang adil," kata salah seorang juru bicara FFF mengkritik kenapa para pemimpin negara harusnya membenahi Bumi.
Dia menyebut pemanasan global telah banyak menimbulkan masalah sosial, ekonomi, termasuk memaksa jutaan orang di pesisir pantai meninggalkan rumah mereka karena meningkatnya permukaan air laut.
Meningkatknya suhu Bumi jugaengarah pada peningkatan kepunahan bagi banyak spesies.
Saat ini para ilmuwan menyatakan suhu global telah meningkat sekitar 0,15-0,20 Celsius per dekade.
Pemanasan global berkontribusi pada hilangnya lapisan es di lingkaran Kutub Utara dan Antartika dan para peneliti percaya Greenland bisa menjadi salah satu yang paling terkena dampak terburuk.
Es yang menutupi Greenland hingga tiga kilometer tebal di tempat-tempat tertentu, menutupi area tujuh kali jumlah Inggris.
Jika semua es ini meleleh, itu akan menyebabkan naiknya permukaan air laut setinggi tujuh meter dan dapat berimplikasi besar bagi Inggris.