Bisnis.com, JAKARTA — Hampir sejumlah 4.000 karyawan NASA memutuskan untuk meninggalkan badan antariksa tersebut pada Sabtu (26/07/25) lalu.
Kejadian tersebut merupakan imbas dari program pengunduran diri yang ditangguhkan dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menurut Juru Bicara NASA, Cheryl Warner, pemangkasan tersebut diperkirakan mencapai 20% dari total tenaga kerja NASA, dan nantinya akan mengurangi jumlah karyawannya dari 18.000 menjadi 14.000 orang.
“Jumlah itu sudah termasuk 500 pekerja NASA lainnya yang diberhentikan akibat pengurangan karyawan di Badan Pensiun Dini Sukarela” jelas Warner, dilansir NPR (28/07/25).
Selama putaran kedua pemangkasan jumlah karyawan, yang ditutup pada tengah malam Jumat (25/07/25), sebanyak 3.000 pekerja mengajukan permohonan untuk meninggalkan agensi kedirgantaraan tersebut, menyusul 870 karyawan lainnya yang sudah terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri pada putaran pertama.
“Keselamatan tetap menjadi prioritas utama NASA, seiring kami menyeimbangkan kebutuhan untuk menjadi organisasi yang lebih ramping dan efisien,” Jelas Juru Bicara NASA tersebut, menjelaskan tujuan pemangkasan jumlah karyawan, dikutip dari Euro News.
Baca Juga Pesan Terbaru Donald Trump untuk Iran |
---|
Dia juga menjelaskan, selain terkait hal efisiensi, upaya ini juga dilakukan untuk memastikan perusahaan bidang luar angkasa tersebut mampu mengakselerasi era keemasan eksplorasi dan inovasi, termasuk ke Bulan dan Mars.
Imbas dari hal tersebut, surat yang berjudul Voyager Declaration beredar di internet, dengan pernyataan yang mengecam pemotongan anggaran, pembatalan hibah, dan apa yang disebut “budaya diam organisasi”, yang dapat membahayakan keselamatan para astronaut.
Bila ditarik lebih jauh, pengunduran diri karyawan NASA merupakan efek dari rencana pemerintahan Trump untuk mengurangi jumlah pegawai federal dan menerapkan pemotongan yang direkomendasikan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Pemerintah juga telah mengusulkan pengurangan anggaran NASA di tahun fiskal 2026, yang nantinya akan mengurangi pendanaan untuk badan antariksa tersebut sekitar 24%, dari US$25 miliar atau Rp407,1 triliun menjadi hampir US$19 miliar atau sekitar Rp310,5 triliun (Kurs: Rp16.000).
Namun, DPR dan Senat tengah membahas rekomendasi yang akan mempertahankan pendanaan untuk NASA di sekitar anggarannya saat ini. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)