Bisnis.com, JAKARTA - Europa, salah satu bulan dari planet Jupiter dilaporkan bersinar dalam gelap. NASA mengatakan penemuan tersebut membawa peneliti lebih dekat dengan alien atau kehidupan lain di luar Bumi.
Dilansir dari Express UK, Rabu (11/11) Europa dianggap sebagai salah satu situs potensial Teratas untuk kehidupan di tempat lain di tata surya. Bulan raksasa itu merupakan dunia es dengan lautan di bawah permukaannya.
Dengan kondisi demikian, para astronom percaya ada sesuatu yang hidup di bawah permukaan salah satu dari 79 bulan yang mengitari planet raksasa tersebut. Namun, wilayah itu terus-menerus dihantam oleh radiasi, baik dari Matahari maupun Jupiter.
Radiasi inilah yang mengurangi kemungkinan menemukan kehidupan di sana, tetapi NASA dilaporkan telah menemukan bahwa radiasi yang sama itu juga memiliki efek lain.
Reaksi kimia yang berbeda terjadi di dan di bawah permukaan Jupiter, karena benda-benda bereaksi terhadap rentetan radiasi yang intens. Senyawa asin seperti magnesium sulfat dan natrium klorida menghasilkan kilatan cahaya saat ditempatkan di bawah radiasi.
Garam-garam itulah yang bisa memberi Europa efek kilauan dalam gelap. Murthy Gudipati dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengatakan jika Europa tidak berada di bawah radiasi ini, bulan itu akan terlihat seperti bulan lainnya yang gelap di sisi bayangan.
Akan tetapi, lanjutnya, karena dibombardir oleh radiasi dari Jupiter, maka bulan itu bersinar dalam gelap. Ini sudah diketahui oleh NASA karena kilau disebabkan oleh elektron yang menembus permukaan dan memberi energi pada molekul.
Bryana Henderson dari JPL yang juga ikut menulis penelitian mengatakan mereka tidak pernah membayangkan akan melihat apa yang akhirnya terlihat. Saat mereka mencoba komposisi es baru, kliauannya terlihat berbeda.
"Dan kami semua hanya menatapnya sebentar lalu berkata 'ini baru, kan? ini jelas pancaran yang berbeda?'. Jadi kami mengarahkan spektrometer dan melihat setiap jenis es memiliki spektrum yang berbeda," katanya.
Setalahnya, para peneliti menciptakan kembali kondisi di lab untuk melihat apa yang mungkin menyebabkan cahaya bersinar, tetapi tim percaya itu bisa menjadi indikator bahwa ada kehidupan di Europa.
Gudipati mengatakan bahwa mereka dapat memprediksi cahaya es di malam hari itu dan akan memberi informasi tambahan tentang komposisi permukaan Europa. Bagaimana komposisi itu bervariasi akan memberi petunjuk apakah kondisinya cocok untuk kehidupan.