Bisnis.com, JAKARTA – Asteroid ini bukan merupakan batu luar angkasa yang seperti biasanya.
Asteroid 16 Psyche, salah satu objek paling masif di sabuk asteroid utama yang mengorbit antara Mars dan Jupiter, yang hampir seluruhnya dapat terbuat dari logam, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada minggu ini.
Yang lebih menarik, logam asteroid itu diperkirakan bernilai US$10.000 kuadriliun.
"Kami telah melihat meteorit yang sebagian besar terbuat dari logam, tetapi Psyche bisa jadi unik karena mungkin asteroid itu benar-benar terbuat dari besi dan nikel," menurut Tracy Becker dari Southwest Research Institute yang menjadi pemimpin studi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Bumi memiliki inti logam, lapisan, dan kerak. Ada kemungkinan bahwa saat protoplanet Psyche terbentuk, ia ditabrak oleh objek lain di tata surya kita dan kehilangan lapisan serta keraknya,” ujar Becker.
Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, Becker mampu menganalisis asteroid dengan lebih detail daripada sebelumnya. Penemuan ini dipublikasikan dalam sebuah studi di Planetary Science Journal. Studi ini dilakukan saat NASA bersiap meluncurkan pesawat ruang angkasa (yang juga disebut Psyche), yang akan melakukan perjalanan ke asteroid sebagai bagian dari upaya untuk memahami asal usul inti planet.
Misi tersebut akan diluncurkan pada tahun 2022 dan akan tiba di asteroid pada tahun 2026. Asteroid logam secara relatif jarang ditemukan di tata surya, dan para ilmuwan percaya bahwa Psyche dapat menawarkan kesempatan unik untuk melihat ke dalam sebuah planet.
Menurut NASA, yang membuat asteroid Psyche unik adalah bahwa ia tampak seperti inti planet awal yang terbuat dari besi-nikel. Becker berkata bahwa “apa yang membuat Psyche dan asteroid lainnya begitu menarik adalah karena mereka dianggap sebagai penyusun tata surya. Untuk memahami apa yang sebenarnya membentuk sebuah planet dan berpotensi melihat bagian dalam planet itu merupakan hal yang menarik.
"Begitu kita sampai di Psyche, kita benar-benar akan mengerti jika memang begitu, bahkan jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Kapan pun ada kejutan, itu akan selalu menyenangkan," ujarnya
NASA tidak memiliki rencana untuk membawa pulang asteroid besar itu dan tidak memiliki teknologi untuk menambangnya untuk mendapatkan logam berharga. Para peneliti mengatakan kepada CBS News pada tahun 2017 bahwa mereka tidak berencana memanfaatkan nilai material dari komposisi asteroid.
“Kami akan belajar tentang pembentukan planet, tetapi kami tidak akan mencoba membawa kembali materi ini dan menggunakannya untuk industri,” ujar Carol Polanskey, yang merupakan salah satu ilmuwan untuk misi Psyche, dalam sebuah pernyataan kepada CBS pada saat itu.