Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah asteroid yang ukurannya diperkirakan lebih besar dari Jembatan Golden Gate atau gedung Empire State akan melintasi Bumi besok, Kamis, 5 Juni 2025.
Asteroid yang diberi nama 424482 (2008 DG5), diperkirakan berukuran antara 310 hingga 690 meter (1.017 hingga 2.264 kaki), menjadikannya masuk dalam 3% asteroid terbesar yang diketahui, menurut data dari SpaceReference.org.
Meskipun ukurannya sangat besar, asteroid tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Objek tersebut akan melintas pada jarak 2,17 juta mil (3,49 juta kilometer) sekitar sembilan kali lebih jauh dari Bulan, yang mengorbit Bumi pada jarak rata-rata 238.855 mil (384.400 km).
Meskipun lintasan tersebut tampak jauh dari Bumi, Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebut peristiwa tersebut "jarang terjadi" karena skala asteroid dan pendekatannya yang relatif dekat.
Menurut standar internasional, objek apa pun dengan diameter lebih dari 492 kaki (150 meter) yang melintas dalam jarak 4,6 juta mil (7,4 juta kilometer) dikategorikan sebagai "objek yang berpotensi berbahaya." Dengan demikian, 2008 DG5 termasuk dalam klasifikasi tersebut, meskipun tidak ada bahaya tabrakan.
Asal Usul dan Penemuan Asteroid 2008 DG5
Asteroid 2008 DG5 termasuk dalam kelompok asteroid Apollo, yang dikenal karena orbitnya yang memotong lintasan Bumi mengelilingi Matahari. Objek tersebut menyelesaikan satu orbit matahari penuh kira-kira setiap 514 hari Bumi. Objek tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2008 oleh para astronom dari Catalina Sky Survey, sebuah observatorium yang berbasis di Arizona yang beroperasi di bawah Program Pengamatan Objek Dekat Bumi milik NASA.
Pendekatan dekat berikutnya akan terjadi pada tahun 2032.
Meskipun 2008 DG5 akan lewat tanpa menimbulkan bahaya, para astronom sering berbicara tentang konsekuensi potensial dari objek serupa yang memasuki atmosfer Bumi. Asteroid sebesar ini dapat menyebabkan kerusakan regional yang luas, menghasilkan gelombang kejut, kebakaran, atau tsunami tergantung pada lokasi tumbukan.
Untuk membuat perbandingan, pada peristiwa Tunguska tahun 1908, yang disebabkan oleh asteroid selebar hanya 130 kaki (40 meter), menghancurkan lebih dari 2.000 kilometer persegi hutan Siberia. Di ujung ekstrem, tumbukan Chicxulub, yang diyakini telah memusnahkan dinosaurus, melibatkan asteroid yang diperkirakan berdiameter 10 hingga 15 kilometer.
Awal tahun ini, asteroid terpisah yang dikenal sebagai 2024 YR4 menjadi berita utama setelah prediksi awal menunjukkan kemungkinan tumbukan pada 22 Desember 2032. Objek tersebut, yang berdiameter sekitar 130 hingga 300 kaki—hampir setinggi Patung Liberty—awalnya menunjukkan peluang tabrakan sebesar 3,1%, tertinggi yang pernah tercatat untuk asteroid sebesar itu.
Sistem Peringatan Terakhir Dampak Asteroid Terestrial (ATLAS) di Chili pertama kali mendeteksi 2024 YR4 pada 27 Desember 2024, yang memicu kekhawatiran luas. Namun, setelah analisis lebih lanjut, Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA mengumumkan pada 24 Februari bahwa kemungkinan dampak telah turun hingga mendekati nol.