Bisnis.com, JAKARTA – Bukalapak meluncurkan fitur Bayar Tempo sebagai solusi pembiayaan untuk menjaga ketahanan dan kelangsungan bisnis Mitra, terutama di masa pandemi Covid-19.
AVP of Investment & Financing Solutions Bukalapak Dhinda Arisgiga menuturkan bahwa fitur tersebut merupakan fasilitas limit kredit yang dapat digunakan sebagai alternatif metode pembayaran bagi Mitra Bukalapak untuk mengisi ketersediaan produk grosir dan juga untuk melakukan transaksi pembelian produk virtual di aplikasi Mitra Bukalapak.
“Masih terbatasnya akses [Mitra kami] terhadap produk pinjaman bagi UMKM dari sisi permodalan, terutama di tengah situasi pandemi ini. Fitur ini sebagai salah satu solusi untuk membantu warung Mitra Bukalapak tetap bisa berjualan dan memiliki kemudahan transaksi walaupun belum sempat melakukan top up di aplikasi Mitra Bukalapak,” jelasnya lewat diskusi virtual, Kamis (23/7/2020).
Dia menjelaskan bahwa fitur tersebut memungkinkan pemilik warung atau mitra Bukalapak menerima sejumlah limit pinjaman yang dapat digunakan berulang kali tanpa batas dan dapat dibayarkan kapanpun sebelum tanggal jatuh tempo.
“Jika, warung Mitra membayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo, limit miliknya akan kembali seperti semula dan bisa dipakai untuk belanja lagi. Hal ini untuk memberi kemudahan [bagi mitra], kami juga tidak menerapkan sistem bunga melainkan hanya 1 kali biaya layanan di awal bulan yang akan dikenakan apabila Mitra kami menggunakan limitnya,” ujarnya.
Dia berharap bahwa dengan fitur tersebut, mitranya dapat tenang dalam melakukan transaksi. Menurutnya, langkah ini selain untuk mendorong kesetaraan ekonomi, juga dimaksudkan untuk menjadi solusi pembiagaan bagi 1,8 juta warung Mitra mereka.
“Fitur ini diharapkan agar mitra kami bisa tenang dan bisa kapanpun belanja duluan, bayar belakangan. Kami mengutamakan proses persetujuan yang cepat dan tidak menerapkan sistem bunga,” ucapnya.
Senada dengan Bukalapak, Indodana juga menekankan pentingnga pelayanan yang berfokus pada kemudahan, kecepatan dan keamanan dalam mendapatkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia.
Head of Business Development Indodana, Timothy Prawiromaruto mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan pengajuan (offering) produk pinjaman produktif di sektor UMKM untuk terus meningkatkan inklusi keuangan.
