Nasib 2 Astronot NASA yang Terjebak di Luar Angkasa, Baru Bisa Pulang 2025

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 21 Agustus 2024 | 11:58 WIB
Astronot/unsplash
Astronot/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - 2 Astronot NASA dikabarkan terjebak di luar angkasa dan tak bisa pulang hingga 2025.

Kedua astronot tersebut yakni Butch Wilmore dan Suni Williams yang sampai saat ini nasibnya masih belum tentu.

Keduanya masih berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), setelah pesawat Starliner yang ditumpanginya rusak.

Nasa pun harus memutuskan nasib kedua astronot tersebut pada akhir bulan Agustus ini, dan membawa pulang mereka.

Mengutip Time, Barry "Butch" Wilmore dan Sunita "Suni" Williams lepas landas menuju ISS pada 5 Juni sebagai kru dalam penerbangan berawak pertama pesawat Starliner yang dibuat oleh Boeing.

Keduanya seharusnya bertahan selama delapan hari. Namun pesawat Staliner rusak, setelah pendorongnya tak berfungsi.

Pada konferensi pers pekan ini, NASA mengatakan bahwa mereka masih menganalisis data pendorong dan akan segera membuat keputusan.

"Kami mencapai titik di mana pada minggu terakhir bulan Agustus kami harus membuat keputusan," kata Ken Bowersox, administrator asosiasi Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA, dikutip Rabu (21/8/24).

Pekan lalu, NASA juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan rencana darurat ekstrem yang akan melibatkan menerbangkan rumah Starliner dalam keadaan kosong.

Pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon, yang dimaksudkan untuk membawa empat orang untuk tinggal di stasiun selama lima bulan mulai bulan September, akan diluncurkan hanya dengan dua awak, meninggalkan dua kursi lainnya kosong untuk membawa pulang Williams dan Wilmore pada bulan Februari 2025.

Kemudian pada konferensi pers tanggal 14 Agustus, NASA dengan jelas berpendapat bahwa mereka tidak terlalu percaya pada kemampuan kapal baru tersebut.

Sebaliknya, Ken Bowersox, administrator asosiasi direktorat misi operasi luar angkasa NASA, mengumumkan bahwa sebelum akhir Agustus, NASA akan mengadakan tinjauan kesiapan penerbangan tingkat tinggi untuk membuat keputusan akhir tentang nasib Starliner.

Pihaknya juga harus memikirkan terbatasnya masa pakai baterai Starliner. Pasalnya baterai tersebut hanya dirancang untuk 45 hari. Meskipun sejak periode enam minggu lebih berlalu, mereka telah diisi ulang oleh stasiun, tetapi hanya ada sedikit daya yang dapat mereka gunakan sebelum gagal sama sekali.

“Ini adalah keputusan yang cukup besar mengenai apakah kami akan memiliki kru untuk kembalinya Starliner. Kami memiliki waktu sebelum membawa pulang Starliner dan kami ingin menggunakan waktu itu dengan bijak," ujar Ken.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper