Agregator Brand Tjufoo & E-commerce Sinbad Resmi Merger jadi Horizon

Rahmad Fauzan
Kamis, 9 Mei 2024 | 18:37 WIB
Dari kiri ke kanan: Founding Partner TNB Aura Vicknesh R Pillay, CEO & Co-Founder Tjufoo TJ Tham yang ditunjuk sebagai CEO Horizon, CEO & Founder Sinbad sekaligus Chief Business Officer Horizon Emilio Wibisono, Investor TNB Aura Georgios Monoarfa, dan Founding Partner TNB Aura Charles Wong dalam acara VC Socials 2024 - Penggabungan Strategis Tjufoo dan Sinbad di Jakarta, Rabu (8/5/2024)/ANTARA/HO-Tjufoo
Dari kiri ke kanan: Founding Partner TNB Aura Vicknesh R Pillay, CEO & Co-Founder Tjufoo TJ Tham yang ditunjuk sebagai CEO Horizon, CEO & Founder Sinbad sekaligus Chief Business Officer Horizon Emilio Wibisono, Investor TNB Aura Georgios Monoarfa, dan Founding Partner TNB Aura Charles Wong dalam acara VC Socials 2024 - Penggabungan Strategis Tjufoo dan Sinbad di Jakarta, Rabu (8/5/2024)/ANTARA/HO-Tjufoo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan agregator direct to consumer (D2C) brand lokal, Tjufoo, dan platform dagang-el business to business (B2B) Sinbad resmi dilebur menjadi entitas baru bernama Horizon.

Sinergi disebut sebagai langkah strategis bagi kedua entitas dalam memperkuat ekosistem omnichannel dan rantai pasok berbasis teknologi di Tanah Air yang bermanfaat luas bagi para pelaku industri D2C, mulai dari ritel hingga brand-brand lokal.

CEO Horizon TJ Tham mengatakan, kemitraan ini memanfaatkan kekuatan house of brands Tjufoo yang sudah established dengan kapabilitas distribusi rantai pasok berbasis digital nationwide dari Sinbad

“Sinergi ini diharapkan merevolusi industri D2C nasional yang memungkinkan peningkatan skala dan efisiensi operasional bisnis untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan,” kata Tham dalam siaran pers, Kamis (9/5/2024).

Menurut Chief Business Officer Horizon Emilio Wibisono, ada tiga tren yang diperkirakan memengaruhi industri terkait selama 3-5 tahun ke depan.

Pertama, pergeseran perilaku konsumen yang mengutamakan service excellence demi mendorong para pelaku industri untuk menyempurnakan penawaran mereka.

Kedua, meningkatnya permintaan terhadap substansi yang relevan, memiliki value, dan dan diferensiasi yang jelas.

Ketiga, kebangkitan pengalaman berbelanja offline di toko, dengan sudut pandang teknologi sebagai sarana untuk memonetisasi dan menyederhanakan proses.

Adapun, sambungnya, Horizon berpotensi menghasilkan margin lebih tinggi serta memperluas jangkauan ke kategori di luar sektor makanan dan minuman (mamin), meliputi elektronik, home and living, fesyen, dan kategori pilihan lainnya.

Perusahaan menawarkan perluasan akses konsumen, optimalisasi saluran distribusi berbasis teknologi, dan dukungan komprehensif untuk pertumbuhan bisnis. Hal ini juga dapat dimanfaatkan merek-merek internasional yang ingin memasuki pasar Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper