Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) buka-bukaan soal strategi di tengah tren suku bunga yang tinggi.
Perusahaan modal ventura di bawah Bank Mandiri tersebut mengakui suku bunga menjadi salah satu metrik makroekonomi yang mereka lihat sebelum melakukan investasi ke perusahaan rintisan atau startup.
Kendati demikian, CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir mengungkapkan perseroan akan tetap secara aktif mencari kesempatan baru dengan proses yang hati-hati.
“Walaupun kuartal mendatang memiliki potensi untuk suku bunga meningkat, MCI akan tetap secara aktif mencari opportunity baru dengan proses yang prudent,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (5/5/2024).
Ronald menambahkan pihaknya melihat startup tetap memiliki prospek perkembangan yang besar pada 2024 khususnya untuk beberapa sektor seperti pertanian dan budidaya perikanan, industri manufaktur, energi terbarukan, serta artificial intelligence (AI).
“Namun, MCI tetap melihat semua sektor secara bersamaan untuk menemukan opportunity yang terbaik,” ungkapnya.
Ronald menambahkan pihaknya melihat dari segala aspek dalam melakukan pendanaan ke startup termasuk strategi perseroan untuk bertumbuh dengan sehat dan mencapai profitabilitas.
“Selain itu, MCI merupakan strategic investor yang mana MCI secara aktif membantu startups untuk berkolaborasi dengan ekosistem kami seperti Mandiri Group, BUMN, dan institusi lain. Melalui kolaborasi ini, startup akan mendapatkan growth yang signifikan dengan tidak memakan biaya yang banyak,” ungkapnya.
MCI belum dapat membagikan nominal pendanaan pada kuartal I/2024. Namun, dalam periode tersebut, perseroan sedang dalam proses due diligence kepada beberapa startup dari industri yang berbeda-beda.
“MCI melakukan proses due diligence yang mendalam untuk mengurangi risiko investasi dan juga memastikan startup yang diinvestasi oleh MCI mendapatkan perkembangan bisnis yang cepat melalui value creation yang diberikan oleh MCI,” jelasnya.
Adapun, startup yang sedang dalam proses due diligence mendalam oleh MCI bergerak dari sektor yang berbeda-beda seperti manufaktur, teknologi kesehatan, aquaculture, otomotif, proptech, procurement solutions, dan logistics.
Ronald menambahkan MCI tidak memiliki target ataupun limitasi jumlah investasi di setiap periode.
“Jadi, MCI melihat prospek investasi secara opportunistic dan tidak periodic. MCI merupakan VC multi-stage yang bergerak di sektor agnostik. Oleh karena itu, MCI secara aktif melihat keseluruhan ekosistem startups dan mengidentifikasi startup yang memiliki prospek yang tinggi dan juga di beberapa kasus memiliki potensi value creation yang besar,” ungkapnya.