Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran Starlink ke pasar ritel diramal menggerus bisnis operator seluler seperti Smartfren, XL Axiata, Indosat dan Telkomsel. Starlink berpotensi menggantikan layanan mereka di daerah perkotaan. Masalah baru ditengah banjir RT/RW Net ilegal.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa masuknya Starlink ke Indonesia akan mempengaruhi bisnis internet dan operator telekomunikasi dalam jangka menengah dan panjang.
Pasar ISP di daerah perkotaan dan dekat perkotaan tergantikan oleh Starlink, yang nantinya dapat memberi layanan langsung ke ritel.
“Dalam 2–5 tahun ke depan diprediksi akan banyak ISP terpaksa gulung tikar, apalagi yang segmen korporasi dan segmen perumahan di wilayah sub-urban dan urban,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (15/4/2024).
Bukan hanya ISP, Heru menyebut operator telekomunikasi juga akan tertekan, di mana Starlink akan mengambil pasar operator telekomunikasi di Indonesia.
“Jangan kaget saja jika ada operator telekomunikasi yang dalam 3–5 tahun akan collaps,” ungkapnya.
Menurut Heru, jika operator telekomunikasi gulung tikar, maka juga akan berdampak pada penyedia menara.
Menara-menara telekomunikasi di perkotaan yang telah terbangun, akan menganggur dan sepi.
Dengan masuknya Starlink ke Indonesia, Heru mengimbau agar pemerintah untuk terus memantau dampak terhadap ISP dan operator seluler. Dia juga mewanti-wanti Starlink yang bisa mematok layanan internet yang harga lebih rendah dibandingkan pemain lain.
“Mewaspadai predatory pricing, di mana Starlink menjual produk dengan harga serendah mungkin sampai ISP dan operator seluler berguguran, dan setelah pada berguguran mereka akan kuasai pasar dan lakukan penaikan harga,” ungkapnya.
Senada, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakna bahwa kehadiran Starlink akan berdampak pada penyeleggara telekomunikasi lokal.
Uji Coba di IKN
Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan bahwa satelit Starlink milik Elon Musk akan melakukan uji coba perdana di Indonesia, tepatnya di Ibu kota Nusantara (IKN) pada Mei 2024.
“Rencana uji coba [Starlink] Mei nanti. Kita tunggu saja. Tanggalnya belum. Tetapi kisarannya bulan Mei,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat ditemui di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Budi menegaskan bahwa Starlink wajib mematuhi regulasi Indonesia ketika memberikan layanan di Indonesia untuk menciptakan skema bermain di lapangan yang sama (level of playing field) dengan pemain provider lain.
“Jadi kita fair, kami memberi kesempatan kepada mereka untuk ikut, tetap harus memenuhi semua regulasi yang ada dan berlaku di Indonesia,” ujarnya.
Kemenkominfo mengungkap alasan dibalik uji coba Starlink yang dilakukan di IKN agar bisa menjangkau daerah yang masih minim jaringan telekomunikasi.
“Starlink itu kan teknologinya satelit. Masa uji coba di Jakarta? Maksudnya, di daerah yang minim infrastruktur telekomunikasi [seperti IKN]. Baru dia [Starlink] paten atau nggak,” jelasnya.
Budi juga menambahkan bahwa tak menutup kemungkinan Starlink akan tersedia pada saat momentum upacara Peringatan HUT ke-79 RI, apabila uji coba tersebut berlangsung baik.
Laporan Speedtest Global Index dari Ookla periode Februari 2024 menunjukkan bahwa kecepatan unduh (download) di Indonesia baik pada internet mobile dan fixed broadband jauh tertinggal di kawasan Asia Tenggara.
Di Indonesia, kecepatan unduh pada internet mobile hanya mencapai 25,39 Mbps. Sedangkan kecepatan upload pada internet mobile sebesar 12,81 Mbps.
Sementara itu, data Ookla menunjukkan bahwa Swiss menjadi negara yang memiliki median kecepatan unduh tercepat selama kuartal II/2023, yaitu sebesar 122,47 Mbps.