Starlink Masuk RI, Smartfren Cs Terjepit Antara Elon Musk dan RT/RW Net Ilegal

Rika Anggraeni
Rabu, 17 April 2024 | 09:00 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Digempur RT/RW Net Ilegal yang Menjamur

Di tengah kabar Starlink yang bakal hadir, penyedia jasa internet tetap dan bergerak digempur oleh RT/RW Net ilegal yang tak habis-habis. 

Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison M. Danny Buldansyah mengatakan penyedia internet tetap ilegal merugikan operator seluler. Dia menuturkan seharusnya pelaku penjual kembali layanan internet tanpa izin tersebut ditertibkan.

Praktik yang mereka lakukan merugikan perusahaan telekomunikasi resmi yang setiap tahun rutin memberi kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). 

“Dampaknya sudah kelihatan tergerusnya pendapatan bahkan yang mobilenya juga, ketika mereka pelanggan sampai rumah mereka akan menggunakan internet rumah jadi mereka yang di rumah-rumah itu yang tadinya pakai mobile jadi tidak pakai lagi, di sana kami tergerus,” kata Danny yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas ATSI kepada Bisnis, Kamis (11/4/2024). 

Sekadar informasi, selama periode 2013-2022, pertumbuhan pertahun rerata pendapatan per pelanggan (ARPU) operator seluler hanya 2,98%. Ditengah pertumbuhan ARPU yang tipis, operator harus menghadapi pertumbuhan beban BHP frekuensi yang naik hingga 12% per tahun selama periode yang sama. 

Sementara itu, apa yang dikatan Danny adalah sesuatu yang benar terjadi di lapangan.

Burhan, pengguna RT/RW Net, mengaku layanan internet tetap yang ditawarkan membuat dirinya, adik dan kedua orang tuanya berhenti berlangganan layanan seluler. 

Burhan bergantung pada jaringan WiFi di rumah serta hotspot dari tempat lain.

"Kalau di jalan tidak dapat jaringan tidak apa-apa. Nanti terhubung lagi ke internet pas di rumah atau di tempat yang ada WiFi-nya," kata Burhan. 

Burhan yang berdomisili di Garut mengaku membayar RT/RW Net sebesar Rp200.000 per bulan. Pembayaran langsung masuk ke rekening pribadi seseorang. 

Saat instalasi, Burhan merogoh kocek hingga Rp500.000. Biaya tersebut untuk menarik kabel dan lain sebagainya. 

Sementara itu, Pii, bukan nama sebenarnya, mengaku menggunakan layanan internet rumah karena harga sangat murah. Dia tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli pulsa seluler.

Pii yang tinggal bersama istri dan kedua anaknya, sudah 2 tahun mengurangi belanja pulsa seluler. Mereka hanya membeli pulsa ketika bepergian ke luar dengan waktu pemakaian harian dan mingguan.  

“Kalau mau pergi aja beli pulsa,” kata Pii kepada Bisnis. 

Pii mengaku setiap bulan membayar Rp100.000 kepada penjual layanan internet rumah murah, yang berada tepat di depan rumahnya. Biaya tersebut tidak termasuk biaya instalasi pada awal-awal pemasangan yang sebesar Rp200.000. 

Pii mengaku telah berlangganan internet rumah murah itu selama 2 tahun. Jaringan yang dipakai adalah layanan milik First Media, yang saat ini telah tergabung di XL Axiata.

Pii tidak mengetahuia apakah internet yang dipakai ilegal atau tidak, tetapi dia tahu jika penjual internet tersebut turut menjajaki layanan internetnya kepada pelanggan lain. 

“Ada 3-4 orang yang juga langganan sama dia,” kata Pii. 

Sebelumnya, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan penggelaran internet ilegal harus ditertibkan, agar aturan tetap ditegakkan. 

“Karena rezim pengaturan kita terkait penyelenggaraan telekomunikasi ini masih rezim perizinan, maka regulator tidak boleh melakukan "pembiaran", perlu dilakukan enforcement aturan,” kata Sigit.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper