Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia aplikasi Asing atau over the top (OTT) meraup pendapatan sebesar US$788 juta atau Rp12,2 triliun dari pasar aplikasi Indonesia pada 2023. Angka inipun meningkat 20% dari pendapatan pada 2022.
Dikutip dari Business of Apps, hal ini tidak terlepas dari angka belanja konsumen yang mengalami pertumbuhan signifikan pada 2023. Diketahui, rata-rata belanja konsumen Indonesia per orangnya berada di posisi US$3,76 atau Rp58.400.
Padahal, pada 2021 dan 2022, rata-rata belanja konsumen per orangnya hanya US$2,76 atau Rp42.900 dan US$3 atau Rp46.654.
Adapun TikTok tercatat sebagai platfor over the top (OTT) Asing yang mengeruk keuntungan paling banyak di RI. Sepanjang 2023, pendapatan aplikasi asal China inipun mencapai US$34 juta atau Rp529 miliar, mengalahkan aplikasi gim Bang Bang (US$31 juta).
Kemudian, berdasarkan jenis aplikasi, sektor gim merupakan yang paling banyak diminati saat ini. Dari 10 besar aplikasi terlaris di Indonesia, setidaknya 6 di antaranya merupakan aplikasi gim.
Walaupun memang perlu diakui, pembelian masyarakat di aplikasi gim masih lebih rendah dibandingkan negara-negara lainnya di Asia Pasifik.
Adapun gim paling populer di Indonesia adalah Mobile Legend: Bang Bang yang meraup keuntungan sebesar US$31 juta atau Rp482 miliar. Kemudian, disusul oleh Higgs Domino dengan keuntungan US$13,4 atau Rp208 juta.
Di posisi selanjutnya ada Free Fire dan Roblox dengan pendapatan masing-masing US$13,1 juta atau Rp204 miliar dan US$11 juta atau Rp171 miliar.
Lebih lanjut, ternyata dibalik pendapatan aplikasi yang meningkat, justru jumlah unduhan aplikasi di Indonesia tengah mengalami penurunan. Diketahui, jumlah unduhan aplikasi pada 2023 hanya 7,5 miliar.
Padahal, pada 2022 jumlah unduhan mencapai 7,7 miliar, sementara pada 2021 jumlah unduhan mencapai 7,3 miliar.
Menariknya, aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang 2023 juga media sosial TikTok. Aplikasi yang satu ini sudah diunduh sebanyak 67,4 juta kali.
Kemudian disusul Instagram sebanyak 50,6 juta kali, Facebook sebanyak 52,8 juta kali, Tokopedia sejumlah 42,5 juta kali, dan Dana sebanyak 33 juga kali.