Top 5 News Bisnisindonesia.id: Migrasi TikTok-Tokopedia Hingga RAPBN 2025

Nurbaiti
Rabu, 13 Maret 2024 | 06:52 WIB
Top 5 News. Sumber: Canva
Top 5 News. Sumber: Canva
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan tidak satu suara menanggapi proses migrasi TikTok ke Tokopedia.  

Setelah Tiktok mengumumkan akuisisi Tokopedia pada akhir tahun lalu, kedua platform digital itu memulai proses migrasi untuk memperlancar transaksi perdagangan daring. Aksi korporasi ini ditempuh sebagai upaya TikTok untuk tetap dapat menjalankan bisnis e-commerce-nya di Tanah Air. 

Dari akuisisi ini, kedua platform ini menyepakati jenama Shop Tokopedia, menggantikan TikTok Shop yang dicabut izinnya oleh pemerintah pada tahun lalu. Nantinya, TikTok hanya menjadi wadah bagi pengguna untuk mempromosikan dagangannya via daring, sedangkan proses pembayaran dilakukan di Tokopedia.

Kementerian Perdagangan kemudian memberikan waktu bagi keduanya untuk menyelesaikan proses migrasi selama empat bulan. Tepat pada, Selasa (12/3/2024), tenggat yang diatur pemerintah telah mencapai waktu tiga bulan. Artinya, masih tersisa satu bulan untuk mematangkan integrasi sistem antarplatform.

Ulasan tentang migrasi TikTok ke Tokopedia menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Rabu (13/3/2024):

 

Tren Gedung Perkantoran Bersertifikat Hijau Kian Dilirik

Permintaan terhadap gedung perkantoran lebih ramah lingkungan di Jakarta cenderung meningkat di tengah stagnasi pasar. Saat ini, gedung bersertifikasi hijau tidak hanya berkembang pada perkantoran premium dan grade A, tetapi gedung grade B turut serta merenovasi gedung menjadi ramah lingkungan.

Berdasarkan data Knight Frank Indonesia, sepanjang tahun lalu, luas gedung perkantoran hijau di Jakarta mencapai 1 juta meter persegi atau bertambah 15% dari tahun 2022. 

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan dari total pasokan ruang kantor di Central Business District (CBD) Jakarta pada 2023 sebesar 7.285.585 meter persegi, sekitar 25% atau 1.838.003 meter persegi merupakan ruang kosong. 

Prosentase ruang kosong perkantoran di CBD Jakarta ini lebih tinggi dari rerata tingkat kekosongan ruang kantor premium di Asia Pasifik yang sebesar 10%. Di akhir 2023, total stok gedung kantor hijau atau green office sekitar 15% meningkat dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Peningkatan stok tersebut menunjukkan hal yang signifikan, mengingat dalam 3 tahun terakhir rerata peningkatan ruang kantor berbasis hijau tidak lebih dari 10% dari populasi gedung hijau yang ada saat ini di CBD Jakarta.

 

Beda Suara Pemerintah Tanggapi Migrasi TikTok-Tokopedia

Manajemen Tokopedia menerangkan bahwa proses migrasi atau integrasi sistem hampir selesai. Meski begitu, Kementerian Koperasi dan UKM menuding kedua platform masih melanggar peraturan yang ditetapkan pemerintah tentang Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).

Adapun, pelanggaran yang dimaksud mencakup penyediaan fitur transaksi TikTok usai bergabung dengan e-commerce lokal Tokopedia.

Dalam regulasinya, platform e-commerce harus dipisahkan dari aktivitas media sosial. Facebook, X dan Instagram. Dalam hal di atas, TikTok hanya boleh melakukan promosi, sedangkan kegiatan transaksi penjualan e-commerce dijalankan Tokopedia. 

Pasal 13 ayat 3 huruf (a) Permendag itu menyebutkan bahwa PPMSE wajib memastikan tidak adanya interkoneksi antara sistem elektronik yang digunakan dengan sistem elektornik di luar sarana.

Kemudian, dalam ayat 3 huruf (b) melarang penyalahgunaan penguasaan data pengguna untuk dimanfaatkan oleh PPMSE atau perusahaan yang berafiliasi dalam sistem elektroniknya.

 

Strategi Realistis Skema Berbagi Beban APBN 2025

Pemerintah mendesain APBN 2025 sama seperti APBN 2023 dengan menerapkan skema berbagi beban antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan belanja negara yang didiprediksi meningkat signifikan terutama belanja bantuan sosial. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana akan melibatkan APBD untuk memenuhi program fungsional dalam APBN 2025. Hal itu mengindikasikan bahwa pemrintah pusat berupaya untuk mensinergikan program antara pusat dan daerah baik dalam program yang terkait dengan pembangunan proyek strategis atau program yang menyasar peningkatan daya beli masyarakat. 

Di sisi lain, skema berbagi beban ini juga menunjukkan keterbatasan ruang fiskal negara pada tahun depan untuk memenuhi berbagai kebutuhan belanja. Hal itu juga tecermin pada rencana pemerintah menaikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% pada 2025 untuk menambah penerimaan negara. 

Sementara itu, skema berbagi beban pusat dengan daerah memiliki risiko kian menggerus kemandirian fiskal daerah karena dituntut berkontribusi pada penyediaan anggaran belanja pemerintah pusat. Faktanya, selama ini mayoritas pemda masih bergantung kepada transfer pemerintah pusat karena pengoptimalan PAD yang terbatas.

Kendati demikian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai rencana penerapan kembali skema burden sharing atau berbagi beban pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 penting untuk dilakukan. 

 

Berkah Ramadan Bagi Kredit Konsumsi

Momentum Ramadan dan Lebaran kerap kali identik dengan peningkatan aktivitas konsumsi dan perputaran dana di masyarakat. Seiring dengan itu, permintaan kredit perbankan untuk segmen konsumsi pun diramal akan kembali meningkat di periode ini.

Adapun, kredit konsumsi merupakan salah satu segmen penyaluran kredit perbankan yang diperuntukkan bagi kebutuhan konsumsi. Kredit jenis ini antara lain mencakup kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit multiguna, kredit tanpa agunan, kartu kredit, hingga paylater.

Segmen kredit ini berbeda dibanding segmen kredit produktif, yang mencakup kredit modal kerja dan kredit investasi. Perbankan umumnya memberikan bunga lebih tinggi bagi kredit konsumtif, sehingga potensi margin dari segmen ini pun cenderung lebih tebal ketimbang segmen kredit produktif.

Tingginya bunga kredit konsumtif sebanding dengan besarnya risiko di segmen ini. Sebab, beberapa produk di segmen ini diberikan tanpa adanya agunan dan memiliki jangka waktu pembayaran yang relatif singkat.

Segmen kredit ini berpotensi terangkat dalam jangka pendek selama momentum Ramadan, terutama seiring dengan cairnya tunjangan hari raya (THR) bagi para pekerja. Seiring dengan itu, kalangan perbankan pun tak jarang menebar berbagai program promosi untuk memikat nasabah.

 

Menangkap Hasrat Tinggi Pasar Pelet Kayu Dunia

Indonesia merupakan salah satu negara produsen pelet kayu sekaligus juga pengekspor. Produksi pelet kayu Indonesia terus meningkat seiring dengan semakin panjangnya daftar produsen.

Beberapa produsen pelet kayu Indonesia di antaranya adalah Biofuel Indonesia, Green Energy Wood Pellet, PT Xylo Pellet Indonesia, Thaka Sukses Mandiri, dan Pelet Biomas Indonesia.

Indika Nature lewat anak usahanya PT Jaya Bumi Paser punya pabrik di Kabupaten Paser, Kaltim. Parik wood pellet Jaya Bumi Paser berkapasitas 10 ton per jam, dan akan terus ditingkatkan menjadi 70 ton per jam atau 640.000 ton per tahun pada 2027.

Seperti halnya Mangole Timber Producers, Indika Nature juga mengincar pasar ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pelet kayu Indonesia terus meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2022, ekspor wood pellet tercatat naik signifikan.

Pada tahun lalu, pengapalan pelet kayu ke pasar mancanegara meningkat 21,6% menjadi 615.531 ton. Secara nilai, ekspor meningkat 19,2% menjadi US$74,68 juta. Negara tujuan ekspornya juga terus bertambah. Bila pada 2019, ekspor pelet kayu Indonesia baru mencakup 22 negara, pada tahun lalu telah mencapai 42 negara.

Korea Selatan masih mendominasi permintaan ekspor pelet kayu Indonesia, dengan volume pengapalan mencapai 204.947 ton (33%). Adapun peringkat kedua adalah Jepang sebanyak 24.302 ton (4%), dan Jepang 917 ton (0,1%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper