Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya agar lelang frekuensi 700 MHz dapat digelar secepat mungkin. Terbuka opsi lelang dilakukan pada Maret 2024 atau setelah pemilu.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan tengah mempersiapkan penggelaran lelang pita frekuensi rendah 700 MHz. Usman belum dapat memberitahu kapan lelang tersebut bakal digelar, tetapi diharapkan dapat terjadi secepatnya.
“Bisa saja Maret 2024, tentu makin cepat makin baik,” kata Usman kepada Bisnis, Senin (5/2/2024).
Sebelumnya, Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kemenkominfo Denny Setiawan mengatakan saat ini Kemenkominfo tengah menyiapkan sejumlah keperluan terkait lelang seperti regulasi terkait dengan kebijakan yang melekat kepada persiapan, pelaksanaan lelangnya dan kepada pemenang lelangnya nanti.
“Proses lelang diupayakan dilaksanakan 2024 setelah siapnya semua persiapan dan regulasi pendukung,” kata Denny.
Dia menambahkan pada prinsipnya, lelang mengutamakan pada termanfaatkannya seluruh spektrum pada pita frekuensi yang dilelang.
Denny belum dapat memberitahu berapa jumlah operator seluler yang akan mendapat spektrum di pita 700 MHz karena sifat lelang yang dinamis.
“Adapun jumlah pemenang lelang adalah hasil dari dinamika yang muncul selama proses lelang dan juga kompetisi,” kata Denny.
Chief Corporate Affairs PT XL Axiata Tbk. Marwan O Baasir mengaku masih mengkaji mengenai lelang 700 MHz. Terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian XL sebelum terlibat dalam lelang seperti ekosistem di pita 700 MHz, belanja modal yang disiapkan dan lain sebagainya.
“Kita pasti hitung skala ekonomis seperti apa, ekosistem bagaimana, kita harus melihat 10 tahun ke depan bagaimana spektrum ini, nanti kita bisa lihat dengan kondisi tersebut berapa trafik yang bisa kita tarik,” kata Marwan.
Marwan mengusulkan agar pemenang lelang terbagi ke beberapa pemain, sehingga manfaat dari 700 MHz dapat dirasakan secara merata oleh operator seluler Tanah Air.
“Tidak satu lah ya, minimal tiga pemain,” kata Marwan.
Director & Chief Business Officer IOH Muhammad Buldansyah mengatakan perusahaan tertarik dengan pita 700 MHz. Namun, untuk 4G.
Dia sempat mengatakan bahwa 5G membutuhkan pita frekuensi sebesar 100 MHz agar optimal, sedangkan jumlah spektrum yang tersedia di frekuensi bekas televisi analog hanya sebesar 90 MHz.
Jumlah tersebut, menurut Buldansyah, belum cukup 5G sehingga kalau pun terlibat dalam lelang 700 MHz dan menang, kemungkinan tidak akan digunakan untuk 5G.
“Ekosistem 700 MHz belum kuat untuk 5G, yang paling matang itu ada di 2,6 GHz dan 3,5 GHz,” kata Buldansyah.
Adapun jika seandanya pita 700 MHz dibagi kepada beberapa pemenang, kata Buldansyah, makin sulit digunakan untuk 5G dan hanya memungkinkan untuk cakupan di luar teknologi 5G.
“Pada akhirnya bukan untuk 5G,” kata Buldansyah.