Mengenai Perbedaan Satelit LEO, MEO, dan GEO di Dunia

Redaksi
Sabtu, 23 September 2023 | 10:00 WIB
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTASatelit merupakan pesawat berawak dan nirawak yang digunakan untuk berbagai kebutuhan dari luar angkasa, baik untuk  mengamati planet, galaksi, dan benda langit lainnya. 

Berdasarkan ketinggian terbang, terdapat tiga jenis satelit di dunia yaitu Satelit Low Earth Orbit (LEO), Satelit Medium Earth Orbit (MEO), dan Satelit Orbit Ekuator Geostasioner (GEO).

Tentunya setiap jenis orbit berbeda-beda dan juga memiliki tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, para ahli perlu memahami cara kerja setiap jenis satelit dengan satelit lainnya. 

Berikut adalah penjelasan satelit LEO, GEO, dan MEO.

Satelit Low Earth Orbit (LEO)

Satelit LEO mengorbitkan planet yang relatif dekat dengan permukaan, biasanya antara 160 dan 1.000 km/99 dan 621 mil di atas Bumi. Tentunya sulit untuk menetapkan kerangka acuan untuk jarak ini, karena kebanyakan orang belum pernah melakukan perjalanan ke luar angkasa. 

Ada beberapa perbanding dari satelit LEO diantaranya:

1. Sebagian besar penerbangan komersial mencapai kecepatan 12 km/7,5 mil.

2. Troposter adalah lapisan atmoster dengan ketinggian terendah yang hanya membentang sekitar 25 km/16mil.

3. Puncak Gunung Everest melintas langit pada ketinggian 8,8 km/5,5 mil.

Meskipun satelit LEO memiliki ketinggian orbit terendah dari ketiga jenis satelit, namun ketinggian orbitnya masih jauh lebih tinggi dibandingkan yang biasa ditemui manusia. Misalnya, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah satelit LEO yang mengorbit 420 km/261 mil di atas Bumi. 

Beberapa jenis satelit LEO yang sering kita dengar adalah Starlink milik taipan Elon Musk dan OneWeb. 

Penampakan bumi dari satelit
Penampakan bumi dari satelit

Salah satu kegunaan satelit LEO yang paling populer adalah pencitraan, karena orbit yang relatif dekat memungkinkan satelit mengumpulkan gambar beresolusi tinggi. Bahkan, untuk mencapai tujuan telekomunikasi dengan penggunaan LEO bisa jadi rumit.

Pertama, karena orbit LEO dekat dengan Bumi, satelit hanya dapat melindungi area kecil dalam satu waktu. Kedua, penyedia harus menggunakan beberapa satelit LEO untuk menciptakan cakupan layanan yang konsisten. Terakhir, sinyal satelit harus dilacak oleh antena darat, yang biasanya dipasang tetap.

Selain itu, satelit LEO dapat mengisi kesenjangan dalam jaringan GEO atau memberikan redundansi. Mereka juga dapat memberikan gambar untuk perangkat telekomunikasi  atau berfungsi sebagai langkah pertama dalam perjalanan persinyalan global.

Antena Starlink di salah satu kapal
Antena Starlink di salah satu kapal

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper