Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan dirgantara luar angkasa milik Elon Musk, mencatat sebanyak 8.100 satelit Starlink telah mengorbit di ketinggian 500 kilometer di atas permukaan bumi hingga Agustus 2025.
SpaceX baru saja meluncurkan 24 satelit internet Starlink ke orbit rendah pekan ini. Peluncuran dilakukan menggunakan roket Falcon 9 dari Vandenberg Space Force Base, California, Amerika Serikat.
Misi kali ini menjadi penerbangan Falcon 9 ke-100 untuk tahun 2025, sekaligus misi ke-103 bagi SpaceX tahun ini, termasuk tiga penerbangan uji sub-orbital Starship—roket yang diproyeksikan membawa manusia ke Bulan dan Mars. Dalam waktu sekitar 9 menit setelah lepas landas dari Space Launch Complex 4 East, roket berhasil mencapai orbit awalnya dan diperkirakan akan melepas 24 satelit Starlink (Group 17-5) sekitar 50 menit kemudian.
Space melaporkan dengan tambahan 24 satelit terbaru, kini jumlah satelit aktif di konstelasi Starlink telah mencapai lebih dari 8.100 unit, memperluas cakupan internet global SpaceX. Sejak 2018, total satelit Starlink yang telah diluncurkan mencapai lebih dari 9.400 unit.
Sebelumnya, Starlink juga berencana mengeluarkan produk “komunitas” baru yang memungkinkan banyak pelanggan berbagi akses ke layanan melalui terminal tunggal berbentuk piringan dengan harga sewa yang lebih murah.
Produk tersebut diberi nama Starlink Community, mereka telah mengunggah detail produk tersebut pada halaman dukungan. Website untuk program Starlink Community juga sudah dibuat, walaupun tampak belum berfungsi sepenuhnya untuk saat ini.
Disebutkan juga dalam laman tersebut, bahwa harga yang dipatok untuk paket Starlink Community adalah sebesar US$60 atau sekitar Rp970.000 per bulan, lebih murah dari paket Residential Lite seharga US$80 atau sekitar Rp1,29 juta per bulan (kurs: Rp16.233).
Gagasan layanan internet komunitas terdistribusi sebenarnya bukan hal baru dalam bidang penyediaan internet satelit. OneWeb sudah melakukan hal serupa, dan pada Mei lalu, Starlink juga menyarankan pada pengecer dan pemasang layanannya agar pemilik sistem utama dapat memperoleh komisi untuk setiap pelanggan.
Dilansir ISPreview (15/8/2025), saat ini, belum diketahui secara pasti jenis antena parabola apa yang akan dikirimkan Starlink untuk keperluan tersebut.
Belum diketahui juga apakah host sistem utama nantinya akan dilengkapi router yang lebih canggih untuk membantu pendistribusian sinyal Wi-Fi ke area yang lebih luas.
Kapasitas yang akan dikelola pun juga belum disebutkan, tetapi hal yang pasti adalah setiap pelanggan tetap membutuhkan router mereka sendiri untuk dapat terhubung ke Starlink Community.