Bisnis.com, JAKARTA - Distributor utama satelit orbit rendah (LEO) OneWeb di Indonesia, PT Dwi Tunggal Putra (DTP) mengungkapkan saat ini sudah ada sekitar 10 ISP nasional yang menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan layanan OneWeb.
“Saat ini sudah ada sekitar 10 ISP nasional yg menyatakan minat, dan untuk harga mungkin menunggu nanti pada saat kami umumkan,” ujar Chief Commercial Officer DTP, Edi Sugianto kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023).
Edi mengaku untuk komersialisasi layanan OneWeb dari DTP yang bernama BuanterOne baru ditargetkan akan dilakukan pada kuartal I/2024.
Oleh karena itu, Edi mengatakan DTP masih membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para mitra lain untuk menjadi reseller dari layanan BuanterOne.
Menurut Edi, keberadaan BuanterOne akan berdampak pada kecepatan internet yang prima walaupun ada keterbatasan infrastruktur, seperti di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia.
“Sekarang bisa merasakan koneksi internet cepat seperti di kota-kota besar lainnya, tanpa ada halangan lokasi yang terpencil atau belum terjangkau oleh perkembangan infrastruktur seperti di kota besar,” ujar Edi.
Kendati demikian, Edi mengaku masih berfokus pada pergelaran layanan serta menjalin kemitraan. Alhasil, harga layanan masih belum ditentukan dan baru akan diberitahukan sekitar 1-2 bulan ke depan.
Lebih lanjut, Edi mengatakan cara untuk berlangganan BuanterOne bisa melalui website resmi BuanterOne atau melalui mitra-mitra lokal yang ada di seluruh Indonesia.
OneWeb memiliki 634 satelit yang selalu mengelilingi bumi. Sekitar 18 satelit dari jumlah tersebut, mengorbit di atas Indonesia.
BuanterOne milik DTP dan OneWeb ini merupakan satelit orbit rendah yang diklaim memiliki latensi 70 milidetik dengan kecepatan maksimum 195mbps.
Adapun di Indonesia sendiri, pemain satelit orbit rendah hanyalah DTP dan Telkom yang berkolaborasi dengan Starlink, satelit milik Elon Musk.
Edi Sugianto mengatakan saat ini sudah ada 12-16 satelit OneWeb yang terbang di atas Indonesia. Satelit-satelit LEO OneWeb ini pun sudah rata tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik darat maupun lautan.
Dengan jumlah tersebut, kata Edi, perusahaan dapat memberikan internet hingga daerah pelosok.
“Satelit dari OneWeb juga memiliki latensi yang lebih rendah, sehingga beberapa aplikasi yang rentan atau tidak dapat berjalan dengan jaringan dari satelit geostasioner tinggi dapat berjalan lancar dengan satelit OneWeb,” kata Edi.