Bisnis.com, JAKARTA - PT Dwi Tunggal Putra (DTP) berkolaborasi dengan OneWeb meluncurkan produk layanan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) bernama BuanterOne.
Produk ini akan membidik pasar di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dan Papua, yang selama ini menjadi pasar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan Starlink, satelit LEO milik Elon Musk.
OneWeb memiliki 634 satelit yang selalu mengelilingi bumi. Sekitar 18 satelit dari jumlah tersebut, mengorbit di atas Indonesia.
CEO DTP Michael Alifen mengatakan jumlah satelit yang banyak itu membuat BuanterOne dapat memberikan sinyal baik di pedalaman ataupun di lautan. Alifen pun menegaskan bahwa dengan 18 satelit OneWeb saja, isu mengenai blank spot atau daerah tanpa internet, dapat teratasi.
“Tidak ada blank spot dengan 18 satelit itu di seluruh Indonesia,” ujar Michael kepada Bisnis di sela peluncuran BuanterOne, Kamis (10/8/2023).
Pada kesempatan itu, Michael juga mengakui produk bisnis satelitnya ini tidak akan mengganggu bisnis jaringan fiber optik ataupun satelit Satria-1. Hal ini dikarenakan target pasar, jangkauan, dan harga yang berbeda.
Michael menjelaskan hal yang membedakan BuanterOne dengan jaringan telekomunikasi lainnya adalah model bisnisnya yang Business to Business (B2B) di wilayah di 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Layanan BuanterOne tidak dihadirkan untuk daerah perkotaan.
“Ya kami ingin, terutama daerah 3T atau daerah Papua yang memang pasarnya satelit, bisa semua memakai LEO orbit,” ujar Michael.
Adapun industri yang akan disasar BuanterOne adalah pertambangan, telekomunikasi, perkebunan, dan maritim.
Michael menyatakan BuanterOne sudah dapat digunakan untuk bermain gim yang memerlukan latensi rendah.
Sebagai informasi, BuanterOne milik DTP dan OneWeb ini merupakan satelit orbit rendah yang diklaim memiliki latensi 70 milidetik dengan kecepatan maksimum 195mbps.
Adapun di Indonesia sendiri, pemain satelit orbit rendah hanyalah DTP dan Telkom yang berkolaborasi dengan Starlink, satelit milik Elon Musk.
Sebelumnya, Chief Commercial Officer DTP Edi Sugianto mengatakan saat ini sudah ada 12-16 satelit OneWeb yang terbang di atas Indonesia. Satelit-satelit LEO OneWeb ini pun sudah rata tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik darat maupun lautan.
Dengan jumlah tersebut, kata Edi, perusahaan dapat memberikan internet hingga daerah pelosok.
“Satelit dari OneWeb juga memiliki latensi yang lebih rendah, sehingga beberapa aplikasi yang rentan atau tidak dapat berjalan dengan jaringan dari satelit geostasioner tinggi dapat berjalan lancar dengan satelit OneWeb,” kata Edi.