Banyak Kendala, Pengembangan 5G Indonesia Jalan di Tempat

Rahmi Yati
Selasa, 26 Juli 2022 | 14:16 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

"Akan tetapi, penyelenggara jaringan seluler tetap memerlukan frekuensi yang paling optimal yaitu di 2,6GHz dan 3,5GHz. Hal ini dikarenakan jumlah perangkat seluler yang mendukung 5G di frekuensi 2,6GHz lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah perangkat yang mendukung 5G di pita 2,3 GHz," ujar Arif.

Dia menambahkan, hal lain yang jadi tantangan dalam penyelenggaran 5G adalah dalam hal CAPEX dan OPEX perusahaan karena 5G melibatkan permodalan dan biaya yang sangat besar.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto menyatakan hal senada. Inovasi 5G sangat bergantung kepada pengembangan jaringan meski tak bisa dipungkiri bahwa saat ini peminat ponsel 5G dapat dikatakan sudah cukup tinggi di Indonesia.

Hal lain yang pasti, sambungnya, adalah investasi pada jaringan ini tidak sedikit dan sangat berbeda dengan pengembangan jaringan 4G sebelumnya.

"Tentunya penyelenggaraan 5G tidak semudah dengan teknologi 4G. Di 5G memang dibutuhkan sebuah kolaborasi antara pemilik teknologi, vendor 5G, operator dan regulator," ucap Aryo.

Bila dilihat beberapa tahun ke belakang, Aryo menyebut sejumlah operator seluler sudah menggelar uji coba jaringan 5G di beberapa kota besar di Indonesia, dan bahkan beberapa sudah melakukan penyelenggaraan jaringan tersebut.

Namun begitu, imbuhnya, tampaknya teknologi 5G masih butuh edukasi lebih ke konsumen meskipun apa yang telah diupayakan oleh operator dan regulator merupakan langkah baik.

"Kami vendor, tinggal bersiap untuk menyediakan perangkat," tuturnya.

Sementara itu, Head of Communications Realme Indonesia M. Ilham Pratama mengatakan penjualan smartphone 5G di Indonesia dapat dikatakan mendapatkan respons yang positif. Bahkan beberapa smartphone 5G yang telah diluncurkan di Indonesia berhasil memecahkan rekor penjualannya.

Ilham mengakui adopsi konektivitas 5G di Indonesia masih belum merata atau saat ini hanya berada di beberapa kota besar saja. Namun, pelanggan di Indonesia khususnya anak muda memiliki antusiasme untuk segera memiliki smarthone dengan teknologi terbaru tersebut.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper