Berencana Pergi ke Luar Angkasa? Menginap Saja di International Space Station

Annisa Margrit
Sabtu, 8 Juni 2019 | 11:56 WIB
(Dari kiri ke kanan) CFO NASA Jeff DeWit, Deputi Direktur International Space Station (ISS) di NASA Robyn Gatens, dan Associate Administrator Direktorat Eksplorasi Manusia dan Misi Operasional NASA Bill Gerstenmaier dalam konferensi pers terkait dibukanya ISS terhadap turis di New York City, AS, Jumat (7/6/2019)./Reuters-Shannon Stapleton
(Dari kiri ke kanan) CFO NASA Jeff DeWit, Deputi Direktur International Space Station (ISS) di NASA Robyn Gatens, dan Associate Administrator Direktorat Eksplorasi Manusia dan Misi Operasional NASA Bill Gerstenmaier dalam konferensi pers terkait dibukanya ISS terhadap turis di New York City, AS, Jumat (7/6/2019)./Reuters-Shannon Stapleton
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga antariksa AS NASA akan membuka International Space Station (ISS) bagi turis mulai 2020.
 
Dilansir dari BBC, Sabtu (8/6/2019), NASA menyatakan akan ada dua misi astronot swasta jangka pendek per tahunnya. Turis bisa mengikuti program ini dengan harga US$35.000, sekitar Rp503,47 juta [kurs tengah Bank Indonesia Rp14.385 per dolar AS], per malam. 
 
"NASA membuka ISS untuk peluang komersial dan memasarkan peluang ini seperti yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," ujar CFO NASA Jeff DeWit.
 
Astronot swasta ini akan diizinkan bepergian ke ISS hingga 30 hari. NASA menerangkan perusahaan komersial swasta akan bertanggung jawab menentukan komposisi kru dan memastikan astronot swasta yang ikut serta sudah memenuhi persyaratan medis dan pelatihan yang diperlukan untuk penerbangan ke luar angkasa.

Berencana Pergi ke Luar Angkasa? Menginap Saja di International Space Station

Sejumlah astronot NASA sedang melakukan pelatihan di dalam replika International Space Station (ISS) di Johnson Space Center, Houston, Texas, AS, Rabu (22/5/2019)./Reuters-Mike Blake
 
Ada dua perusahaan yang sudah bekerja sama dengan NASA, yakni SpaceX milik Elon Musk dan Boeing, yang sedang membangun pesawat luar angkasa bernama Starliner. Dua perusahaan ini nantinya akan menerapkan tarif juga bagi orang-orang yang tertarik, di luar biaya yang ditarik oleh NASA.
 
Sebelumnya, ISS juga pernah didatangi oleh turis, yakni pengusaha AS Dennis Tito pada 2001. Ketika itu, dia membayar sekitar US$20 juta kepada Rusia.
 
ISS sebenarnya memang bukan milik NASA maupun AS. Stasiun luar angkasa itu dibangun bersama-sama dengan Rusia pada 1998. 
 
Pembukaan peluang untuk berwisata ke ISS merupakan hal yang belum pernah dilakukan oleh NASA. Lembaga itu sebelumnya melarang penggunaan komersial dari stasiun luar angkasa dan melarang astronot untuk ikut serta dalam riset yang berbasis profit.
 
Presiden AS Donald Trump telah membuka kemungkinan ISS tak lagi mendapat dana dari Pemerintah AS mulai 2025. ISS juga sedang berupaya diprivatisasi oleh NASA.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper