Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Syaiful Millah
Senin, 8 April 2019 | 09:32 WIB
Hasil foto pada malam hari menggunakan Huawei P30./Bisnis-Syaiful Millah
Hasil foto pada malam hari menggunakan Huawei P30./Bisnis-Syaiful Millah
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pekan lalu, Huawei merilis ponsel premium terbarunya P30 Series dengan dua perangkat yakni P30 dan  P30 Pro. Pada kesempatan kali ini, Bisnis berkesempatan menjalal perangkat P30 yang merupakan "adik" dari seri tersebut.

Perangkat P30 yang dicoba bisnis adalah varian warna yang disebut Huawei sebagai Breathing Crystal dengan gradasi warna ungu, biru langit, dan putih. Sangat menarik perhatian dengan kombinasi warna yang cantik.

Selain itu, material kaca fiber dan aluminium bagian sisi membuat bodi belakangnya seolah berubah warna ketika terkena cahaya menjadi wana bening dan dapat merefleksikan objek yang ada di ada dihadapannya.

Tampilan fisik lainnya tidak berbeda dengan ponsel pada umumnya. Sisi kanan terdapat tombol volume dan power. Sisi kirinya terdapat slot SIM dengan konsep hybrid dan bagian bawahnya terdapat slot USB Type-C, speaker, dan slot audio 3,5 mm. Ya, Huawei masih mempertahankan kabel untuk earphone tersebut dalam varian ini.

Mengusung layar 6,1 inci OLED dengan rasio 1.080 x 2.340 piksel, P30 terasa sangat nyaman di genggaman tangan karena ukurannya yang kompak dan terasa solid, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. Berbeda dengan P30 Pro, P30 menggunakan layar OLED yang datar tanpa lengkungan.

Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Huawei P30 Pro (kiri) dan Huawei P30 (kanan)

Aspek screen-to-body ratio yang mencapai 85,8% dan sebuah poni mungil berbentuk dewdrop membuat ponsel ini sangat asik digunakan untuk menikmati konten visual. Warna yang dihasilkan juga tajam dengan kontras yang seimbang.

Beralih ke bagian dalam perangkat. P30 dilengkapi cipset Huawei Kirin 980 dengan fabrikasi 7 nanometer, merupakan cipset unggulan milik perusahaan asal China itu. Dalam pengalaman penggunaan, membuka banyak aplikasi dalam waktu bersamaan sama sekali tidak menjadi hambatan.

Digunakan untuk bermain gim popular juga sangat lancar. Untuk bermain Player Unknown Battleground’s (PUBG), pengguna dapat menggunakan pengaturan grafik tertinggi tanpa ada jeda yang berarti sepanjang permainan. Begitu juga dengan gim Arena of Valor yang bisa mendapatkan hingga 60 fps merata dari awal hingga akhir permainan.

Didukung dengan baterai berkapasitas 3.650 mAh. Sejujurnya agak mengejutkan bagi penulis karena daya tahan yang super. Ketika bermain gim PUBG dalam satu pertandingan sekitar 20–25 menit (pengaturan grafik tertinggi) hanya menghabiskan 9%—10% baterai.

Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Dalam penggunaan harian daya tahan P30 juga diluar ekspektasi, karena bisa menyisakan sekitar 20% baterai digunakan mulai pagi hingga malam hari dengan kombinasi penggunaan menonton video, bermain gim, mengambil foto, dan video. Rasanya perangkat ini akan bisa digunakan hingga 1,5 hari dengan pemakaian standar untuk browsing, media sosial, dan mendengarkan musik.

Begitu pula dengan pengisian daya yang mengusung Super Fast Charging. Pengisian daya dari 20% ke 100% hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam. Adapun, klaim Huawei untuk pengisian baterai P30 adalah 60% dalam waktu 30 menit.

Beralih ke fitur utama dan unggulan dari ponsel ini, yakni fotografi. Kamera dari P30 masih menggunakan kamera hasil kerja sama dengan Leica seperti pada seri P dan Mate sebelumnya.

Kamera belakangnya memiliki 3 lensa, yakni Wide resolusi 40 MP f/1.8, Ultra Wide 16 MP f/2.2, dan Tele 8 MP f/2.4 yang memungkinkan pembesaran optikal hingga 5 kali dan 30 kali pembesaran digital. Sementara itu, kamera depannya menggunakan lensa Wide 32 MP f/2.0.

Sebagai spesialis ponsel fotografi, tentu saja Huawei telah memanjakan para penggemarnya dengan pengaturan kamera dan banyaknya fitur yang disediakan. Hasil fotonya sangat tajam dan jernih dalam kondisi terang dan tetap tajam dalam kondisi minim cahaya.

Mengusung sensor kamera yang dinamai SuperSpektrum, P30 tidak menggunakan sensor RGB (red, green, blue) tetapi RYYB (red, yellow, yellow, blue) yang membuatnya dapat menangkap lebih banyak cahaya.

Hal ini sangat terbukti dalam kondisi low light, kamera P30 dapat menangkap cahaya lebih banyak. Agak mengejutkan sebenarnya, karena kameranya dapat menghasilkan gambar yang lebih terang dibandingkan dengan penampakan langsung di mata. Dua foto di bagian bawah diambil menggunakan mode Night (kiri) dan Auto (kanan) pada malam hari.

Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Akan tetapi, hal ini juga agaknya membuat kamera P30 menjadi sangat sensitif dengan sumber cahaya. Seringkali, penulis agak kesulitan mengambil gambar yang bagus pada malam hari dengan latar cahaya yang cukup kuat, bahkan ketika telah menggunakan mode Night. Solusinya adalah dengan menggunakan mode Pro dan mengatur sendiri beberapa komponen seperti ISO dan shutter speed meskipun hal ini memerlukan waktu lebih banyak.

Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Adapun, beberapa fitur unggulan kamera P30 adalah optical zoom dan ultra wide. Lensa telefoto P30 dapat mengambil gambar dengan pembesaran hingga 5x tanpa mengurangi resolusi gambar. Ini tentu menjadi fitur yang menarik untuk menangkap objek yang jauh kendati kestabilan pengambilan gambarnya menjadi sedikit lebih sulit.

Menguji Kamera dan Cipset Huawei P30, Andal Tanpa Label Pro

Sementara, lensa ultra wide yang diusung sangat membantu untuk mengambil objek pemandangan atau dalam ruangan dan membutuhkan jangkauan lebih luas. Hasil foto dari lensa beresolusi 16 MP itu juga sangat memuaskan dengan tone warna yang lebih natural dan tetap tajam.

Untuk urusan video, Huawei telah melengkapi P30 dengan sistem penstabilan gambar yang bekerja cukup baik meskipun bukan yang terbaik. Kestabilan video masih terjaga dengan baik ketika dibawa berjalan normal, tetapi mulai goyah saat mulai berlari atau menaiki tangga.

Fitur menarik yang ada di video ini adalah kemampuannya merekam video dengan objek berwarna sementara latar belakangnya menjadi hitam putih atau merekam video dengan latar belakang blur atau bokeh.

Selain fitur berbagai fitur diatas, P30 juga menyematkan beberapa fitur yang umum ada di perangkat premium seperi NFC, perekam layar internal, tampilan dengan atau tanpa notch, always on, dan eye comfort yang membuat layar menjadi lebih kuning untuk meningkatkan kenyamanan dalam kondisi tertentu.

Secara keseluruhan, P30 merupakan ponsel mungil dengan segudang fitur premium. Selama pemakaian, penulis merasa ponsel ini memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan kelemahan. Agak sulit menemukan kekurangan yang jelas, hanya memang kembali lagi ke selera masing-masing.

Huawei membanderol ponsel P30 seharga Rp10 juta di pasar Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper