Bisnis.com, JAKARTA — Pada ponsel Redmi Note 5 Pro, Xiaomi sukses menemukan ramuan terbaik sebagai kombinasi harga dan fitur. Hasilnya, ponsel yang dirilils di pasar low-end itu laris manis di pasaran. Tidak heran jika Xiaomi tergiur untuk mengulang kesuksasan tersebut melalui Redmi Note 6 Pro.
Namun, Xiaomi agaknya terburu-buru merilis perangkat Redmi Note 6 Pro pada awal November 2018. Hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua seri Redmi Note terakhir tersebut.
Mungkin Xiaomi bergegas karena banyak kompetitor lain yang juga meluncurkan ponsel di kelas yang sama. Sebut saja Realme 2 Pro dan Honor 8X yang menyita perhatian publik dengan tagar #xiaomi killer di media sosial.
Perbedaan yang paling tampak antara Redmi Note 5 dan Redmi Note 6 Pro adalah kehadiran notch atau poni di bagian depan layar. Meskipun sesuai dengan tren terkini, poni di layar Redmi Note 6 Pro menimbulkan beberapa kendala. Di layar utama, misalnya, persentase baterai tidak bisa ditampilkan. Pengguna harus menarik panel notifikasi untuk mengetahui berapa persen daya yang tersisa.
Poni juga mengganggu kenyamanan bermain gim. Saat digunakan untuk bermain Player Unknown Battleground, tampilan gim terpotong oleh poni.
Tampilan beberapa gim lain menyesuaikan ukuran layar hingga tidak terpotong poni. Namun, ini berarti tampilan gim tersebut tidak menggunakan seluruh layar ponsel.
Desain bodi Redmi Note 6 Prop mengikuti desain standar Xiaomi sehingga tidak jauh berbeda dengan Redmi Note 5, Redmi S2, MI A2, Xiaomi MI 8, dan produk lainnya.
Dengan ukuran 6,26 inci, bodi Redmi Note 6 Pro sebesar ponsel phablet lain. Bodi belakang yang terbuat dari polikarbonat membuatnya agak licin, tapi hal ini dapat diatasi dengan penggunaan casing bawaan yang tersedia satu paket dalam boks. Hanya saja, pemakaian casing membuat perangkat ini jadi terasa lebih tebal ketika digenggam.
Beralih ke urusan daya tahan, Redmi Note 6 Pro dibekali baterai berkapasitas besar 4.000 mAh yang dapat digunakan untuk keperluan normal seharian penuh. Perangkat ini tidak kehabisan baterai saat digunakan untuk membuka aplikasi media sosial, memutar musik dan video, dan bermain gim selama seharian.
Pengisian daya ponsel ini telah mengusung quick charge 3.0, tapi perangkat pengisi baterai yang ada di boks bawaan belum support sehingga pengguna perlu membelinya secara terpisah untuk dapat menikmati fitur ini. Nilai minusnya terletak pada porta yang masih menggunakan Micro-USB, di tengah maraknya penggunaan porta USB Type-C yang lebih memudahkan pengguna.
Performa ponsel ini disokong prosesor Qualcomm Snapdragon 636 yang mampu menjalankan multitasking aplikasi tanpa hambatan berarti. Perangkat ini juga lancar digunakan untuk bermain gim-gim populer seperti Mobile Legend, Arena of Valor, dan PUBG pada pengaturan grafik medium.
Menariknya, suhu yang dihasilkan saat bermain gim tidak terlalu panas meskipun digunakan dalam rentang waktu 2 hingga 3 jam. Namun demikian, perangkat ini belum mampu memainkan gim kelas berat. Hal ini layaknya patut dimaklumi karena perangkat ini ada di kelas menengah dan tidak membawa embel-embel “gaming”.
Selain itu, fitur keamanan Redmi Note 6 Pro juga bekerja sangat baik. Sensor sidik jari (fingerprint) dan pengenalan wajah (face recognition) terbilang sangat cepat dan akurat, bahkan dalam keadaan kurang cahaya dibandingkan dengan beberapa ompetitor lain di kelasnya.
Bermain dengan Kamera
Perbedaan lain yang signfikan dengan Redmi Note 5 adalah Redmi Note 6 Pro menyematkan dua kamera di bagian depan untuk melengkapi dua kamera utama di bagian belakang.
Kamera utamanya beresolusi 12 MP + 5 MP, sedangkan kamera untuk swafoto mengusung 20 MP + 2 MP.
Satu kamera tambahan di bagian depan dan bagian belakang berfungsi untuk menciptakan efek bokeh pada foto yang dihasilkan.
Redmi Note 6 Pro memiliki fitur adjustable bokeh yang dapat mengatur tingkat keburaman latar gambar dari foto yang telah diambil. Pengguna dapat mengombinasikan pengaturan efek bokeh saat melakukan dan setelah pengambilan foto, untuk mendapat gambar terbaik.
Akan tetapi, diperlukan usaha ekstra untuk mendapat hasil yang rapih. Pada kondisi minim cahaya, seringkali fokus kamera kesulitan mengenali objek utama foto.
Kamera Redmi Note 6 Pro juga dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan ikon yang terletak di bagian tengah atas saat mengaktifkan mode kamera, baik depan maupun belakang. Namun, rasanya fitur ini tidak berpengaruh signifikan sebab gambar yang dihasilkan dengan mode kamera biasa dan kamera AI tampak sangat mirip. Hanya terlihat sedikit perbedaan dalam hal ketajaman warna dari kamera AI.
Beberapa mode kamera yang ada pada Redmi Note 6 Pro adalah foto (otomatis), potret, kotak, panorama, dan manual.
Pada mode manual Redmi Note 6 Pro dilengkapi setelan yang lebih lengkap ketimbang Redmi Note 5, yang hanya bisa mengatur white balance dan ISO.
Pada mode manual, pengguna Redmi Note 6 Pro bisa melakukan pengaturan lebih banyak mencakup white balance, rana (shutter), ISO, dan fokus. Hal ini tentu menjadi nilai lebih karena memungkinkan improvisasi pengambilan gambar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Bagi pecinta fotografi ponsel, mode manual perangkat ini akan sangat digemari.
Secara keseluruhan, Xiaomi Redmi Note 6 Pro menawarkan performa mumpuni dikelasnya dengan daya tahan super. Kameranya juga bisa diandalkan dengan hasil foto jernih dan tajam pada kondisi cahaya yang cukup. Ada pula mode manual dengan fitur yang lengkap untuk mengeksplorasi pengambilan gambar.
Xiaomi menyediakan tiga pilihan warna untuk Redmi Note 6 Pro yaitu hitam, biru, dan rose gold dengan harga Rp2,9 juta untuk varian 3 GB/32 GB dan Rp3,3 juta untuk varian 4 GB/64 GB. Perangkat ini sangat cocok digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan pemakaian berbagai fitur yang proporsional.