Starlink Siap Kuasai Langit, 90% Internet Satelit Dunia di Tangan Elon Musk 2025

Rika Anggraeni
Senin, 2 September 2024 | 08:43 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX mengeklaim telah meluncurkan 6.980 satelit Starlink hingga akhir Agustus 2024. Dengan pencapaian itu, Elon Musk menegaskan bahwa 90% pangsa pasar trafik internet berbasis satelit akan dikuasainya pada 2025. 

Mengutip data Statistik Starlink milik Astronom Jonathan McDowell, Senin (2/9/2024), menunjukkan bahwa ada 6.380 satelit Starlink yang mengorbit. Di mana, 6.321 satelit berbasis low earth orbit (LEO) milik Elon Musk itu berfungsi.

Secara keseluruhan, Starlink telah meluncurkan 6.980 satelit hingga 31 Agustus 2024 waktu setempat.

Melalui akun sosial medianya di X (sebelumnya Twitter), Elon Musk yang juga pemilik X mengatakan bahwa Starlink adalah satu-satunya internet dengan bandwidth tinggi yang dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.

“Starlink adalah satu-satunya sistem internet bandwidth tinggi yang mencakup seluruh bumi,” kata Musk dalam X, Senin (2/9/2024).

Lebih lanjut, Musk menyebut layanan internet Starlink diperkirakan akan memberikan lebih dari 90% dari semua trafik internet menggunakan satelit pada tahun depan.

Satelit Starlink mengorbit sekitar 342 mil (550 kilometer) di atas bumi dan menampilkan pertunjukan spektakuler bagi pengamat saat mereka bergerak melintasi langit, mengutip Space.com pada Senin (2/9/2024).

Namun, pertunjukan ini tidak disambut oleh semua orang dan secara signifikan dapat menghambat pengamatan astronomi optik dan radio.

Masih mengacu laman yang sama, proposal internet satelit SpaceX diumumkan pada Januari 2015. Kala itu, Elon Musk menyampaikan bahwa perusahaan telah mengajukan dokumen kepada regulator internasional untuk menempatkan sekitar 4.000 satelit di orbit bumi rendah (LEO).

Perkiraan awal Musk tentang jumlah satelit segera bertambah, karena dia berharap untuk menangkap bagian dari perkiraan pasar konektivitas internet di seluruh dunia senilai US$1 triliun.

Sementara itu, Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah memberikan izin kepada SpaceX untuk menerbangkan 12.000 satelit Starlink, dan perusahaan telah mengajukan dokumen dengan regulator internasional untuk mengangkat hingga 30.000 pesawat ruang angkasa tambahan.

Di Indonesia, SpaceX kembali melakukan diskon harga perangkat sebesar 33% menjadi Rp3,9 juta dari semula dibanderol senilai Rp5,9 juta. Diskon perangkat Starlink ini berlaku hingga 16 September 2024.

Meski harga perangkatnya turun, layanan termurah Starlink masih dipatok Rp750.000 per bulan dengan kuota tanpa batas.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper