Starlink Kasih Diskon, Kemenkominfo Sebut Evaluasi Tarif Jalan Terus

Rika Anggraeni
Jumat, 30 Agustus 2024 | 20:01 WIB
Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan pemerintah terus melakukan evaluasi terkait tarif layanan internet yang ditawarkan operator, termasuk Starlink milik Elon Musk.

Hal ini mengingat layanan milik SpaceX terus melakukan diskon alias banting harga perangkat menjadi Rp3,9 juta dari semula Rp5,9 juta. Diskon perangkat Starlink ini berlaku hingga 16 September 2024.

Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan bahwa Kemenkominfo rutin melakukan evaluasi terhadap tarif-tarif telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia. Begitu pun dengan Starlink.

“Memang kami sampaikan bahwa sampai saat ini kami, melakukan evaluasi selalu terhadap tarif-tarif telekomunikasi yang ada di Indonesia. Semua penyelenggara, tidak hanya Starlink,” kata Wayan dalam acara Ngopi Bareng di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Evaluasi tarif itu dilakukan untuk menjaga kepentingan pelanggan dan persaingan menjadi sehat. “Kami monitoring, kami evaluasi tarif-tarif yang ada, termasuk starlink juga dilakukan evaluasi,” ungkapnya.

Untuk tarif, kata Wayan, secara undang-undang telekomunikasi didasari berdasarkan biaya-biaya. Artinya, sambung dia, jika biaya yang dikeluarkan operator makin banyak, maka tarif yang dikenakan pelanggan juga akan lebih tinggi.

Di sisi lain, Kemenkominfo melihat peta persaingan di industri telekomunikasi di Indonesia juga makin ketat, sebab pemerintah membuka kebijakan yang memungkinkan banyak perusahaan beroperasi di Indonesia agar masyarakat bisa memilih layanan internet yang terbaik.

“Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 Tahun 1999 itu adalah salah satu Undang-Undang yang benar-benar membuka kompetisi. Tidak ada duopoli, tidak ada monopoli juga. Jadi diberikan kepada operator bersaing yang sehat,” terangnya.

Di samping itu, Wayan mengungkap bahwa pemain juga harus sensitif terhadap perkembangan teknologi dengan berinovasi untuk menekan biaya sehingga bisa memberikan tarif termurah ke masyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai penurunan harga perangkat Starlink masih sebatas strategi pemasaran. Namun, APJII akan terus mewaspadai harga Starlink yang terus turun.

Sekretaris Jenderal APJII Zulfadly Syam menuturkan masyarakat Indonesia sudah cukup pintar dalam memilih koneksi internet sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pria yang akrab disapa Zul itu pun mempertanyakan pangsa pasar Starlink di Indonesia, yang membuat mereka terus melakukan diskon perangkat.

Menurutnya, penjualan perangkat dengan harga murah adalah langkah agar penetrasi layanan Starlink di Indonesia makin cepat. Sebab, untuk menggunakan layanan Starlink masyarakat perlu memiliki piringan penangkap sinyal internet satelit Starlink terlebih dahulu.

“Jadi jika Starlink turunkan harga barang, itu hanyalah gimmick pemasaran untuk meningkatkan layanan,” kata Zul kepada Bisnis, Minggu (18/8/2024). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper