Viasat Kehilangan Separuh Pelanggan di AS Sejak Starlink Elon Musk Hadir

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 15:34 WIB
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia layanan internet satelit Viasat telah kehilangan lebih dari separuh pelanggannya di Amerika Serikat (AS) sejak satelit orbit rendah milik Elon Musk, Starlink, debut di Negeri Paman Sam. 

Bisnis utama Viasat adalah memberikan akses internet berkecepatan tinggi di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh infrastruktur internet tradisional. Saat ini Viasat menyediakan jaringan komunikasi satelit untuk pemerintah, militer, dan korporasi.

Pada surat yang diberikan kepada para pemegang sahamnya, Viasat mengungkapkan saat ini melayani 257.000 pelanggan untuk bisnis fixed broadband di AS.

Jumlah tersebut berkurang sekitar 346.000 dibandingkan dengan laporan terakhirnya pada September 2020 atau saat Starlink mulai mengundang pengguna pertamanya di AS. 

Angka 257.000 ini juga tampaknya merupakan pertama kalinya Viasat melaporkan secara publik jumlah pelanggannya di AS sejak Mei 2021, ketika basis pelanggannya di AS turun sedikit menjadi 590.000. 

Sejak itu, Viasat tidak lagi memperhatikan jumlah pelanggan dalam pengajuan SEC dan surat pemegang saham. 

Perusahaan juga mengalami penurunan pendapatan dari fixed broadband sejalan dengan anjloknya jumlah pelanggan perumahan, yang menunjukkan bahwa persaingan dari Starlink berdampak buruk pada bisnisnya. 

PCMags melaporkan pada Maret 2024, saingannya HughesNet juga dilaporkan kehilangan lebih dari 200.000 pelanggan tahun lalu di tengah makin populernya Starlink. Meskipun Viasat dan HughesNet memasuki pasar internet satelit bertahun-tahun sebelumnya, SpaceX menonjol karena menawarkan sistem pesaing dengan kecepatan broadband lebih cepat, latensi lebih baik, tanpa batasan data. 

Baik Viasat dan HughesNet telah merespons dengan melakukan peningkatan internet satelit dan berencana untuk mencoba dan menawarkan konektivitas yang lebih baik dengan biaya lebih rendah, dengan Viasat membatalkan kontrak dan batasan data. 

Namun, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Viasat masih tertinggal dibandingkan Starlink, yang kini memiliki lebih dari 1,4 juta pelanggan di AS, meskipun pertumbuhannya masih sangat kecil dan mulai melambat. 

Diketahui pada Agustus 2024, jumlah pelanggan Starlink di AS disebut mencapai 1,4 juta atau bertambah sekitar 100.000 pengguna dibandingkan dengan Desember 2023 yang mencapai 1,3 juta. 

SpaceX membantah pertumbuhan bisnis mereka melambat di AS.

Pengamat Industri Satelit AS Tim Farrar mengatakan bahwa AS masih menjadi pasar paling penting bagi Starlink karena Elon Musk menjual layanan Starlink di rumah. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper