China Luncurkan Satelit Pesaing Starlink Milik Elon Musk

Rika Anggraeni
Selasa, 6 Agustus 2024 | 18:44 WIB
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan milik China akan meluncurkan satelit untuk konstelasi raksasa yang dirancang untuk menyaingi layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk. Hal itu terungkap dalam laporan surat kabar yang didukung pemerintah pada Senin (5/8/2024).

Melansir Reuters, Selasa (6/8/2024), peluncuran yang sukses akan menandai langkah penting dalam tujuan strategis Beijing untuk menciptakan layanan satelit Starlink versinya sendiri.

Dikabarkan, konstelasi pita lebar komersial yang sedang berkembang yang memiliki sekitar 5.500 satelit di luar angkasa dan digunakan oleh konsumen, perusahaan, dan lembaga pemerintah.

Persaingan untuk menguasai orbit bumi rendah juga memiliki implikasi militer yang berpotensi untuk memengaruhi keseimbangan kekuatan antara negara-negara yang berperang.

Peluncuran yang dipimpin Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST) itu akan dilakukan di Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan. Itu merupakan salah satu pusat peluncuran satelit dan rudal utama China, yang terletak di provinsi utara Shanxi, demikian laporan China Securities Journal.

Peneliti Shina di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) selama dua tahun terakhir telah mempelajari penyebaran Starlink dalam perang di Ukraina dan berulang kali memperingatkan tentang risiko yang ditimbulkannya bagi China, jika negara itu terlibat dalam konflik militer dengan AS.

"Rasi bintang Seribu Layar" SSST merupakan satu dari tiga rencana "rasi bintang sepuluh ribu bintang" yang diharapkan China akan memungkinkannya untuk menutup jarak dengan SpaceX.

Rencana SSST adalah meluncurkan 108 satelit tahun ini, 648 satelit pada akhir 2025 dan menyediakan cakupan jaringan global pada 2027. SSST berencana menyebarkan 15.000 satelit sebelum 2030.

Adapun, peluncuran tersebut merupakan bagian dari rencana "Ribuan Layar Konstelasi" SSST yang juga dikenal sebagai "Rencana Starlink G60", yang dimulai tahun lalu dan bertujuan untuk menyebarkan lebih dari 15.000 satelit orbit bumi rendah atau Low Earth Orbit (LEO).

Perlu diketahui, Starlink milik Elon Musk sejauh ini memiliki puluhan ribu pengguna di Amerika Serikat (AS) dan berencana untuk menambahkan puluhan ribu satelit lagi ke sistemnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper