Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk dikabarkan akan merilis layanan direct to cell untuk Starlink pada musim gugur atau September tahun ini.
Dengan kemampuan teknologi ini, memungkinkan pengguna dapat mengakses langsung ke telepon seluler dengan mengirim SMS hingga telepon.
Tapi apa sebenarnya teknologi "Direct to Cell" milik Starlink?
Dilansir dari situs resminya, Direct to Cell merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna mengirim SMS, menelepon, dan menjelajah di mana pun, baik saat berada di darat, danau, atau perairan pantai.
Direct to Cell juga akan menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum. Namun karena teknologi ini berbasis satelit, maka Anda akan tetap tersambung di manapun selagi Anda bisa melihat langit.
Jadi bisa dikatakan, Anda tidak memerlukan layanan operator lagi untuk bisa mengakses internet.
Kerennya lagi, untuk bisa mengakses ini, pengguna tidak lagi melakukan perubahan pada perangkat keras, firmware, atau aplikasi khusus, sehingga menyediakan akses tanpa batas ke teks, suara, dan data.
Pada dasarnya, ini seperti memiliki menara telepon seluler di luar angkasa yakni menara seluler berbasis luar angkasa.
Starlink telah meluncurkan satelit yang dilengkapi dengan modem eNodeB khusus yang berfungsi seperti menara seluler yang mengorbit Bumi.
Manfaat Direct to Cell Starlik
Manfaat paling dirasakan oleh mereka yang lokasinya jauh dari pusat kota dan selama ini tidak terjangkau internet, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil, akhirnya dapat terhubung ke dunia digital.
Direct-to-cell dapat menyediakan saluran komunikasi penting bagi petugas pertolongan pertama dan masyarakat yang terkena dampak bencana alam atau keadaan darurat lainnya ketika infrastruktur terestrial rusak.
Penumpang pesawat dan kapal laut tidak lagi terputus dari dunia luar, sehingga meningkatkan pilihan komunikasi dan hiburan.
Pendaki, pekemah, dan petualang dapat tetap terhubung dan aman bahkan di kawasan hutan belantara yang paling terpencil.
Namun karena teknologi Direct to Cell ini tak memerlukan operator, maka operator seluler dalam negeri mewaspadai ancaman layanan internet berbasis satelit Starlink yang satu ini.