Bisnis.com, JAKARTA — Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk mengalami gangguan jaringan atau down pada hari ini, Rabu (29/5/2024).
Gangguan jaringan tersebut disampaikan Starlink melalui akun resminya di platform X (dahulu bernama Twitter).
“Starlink saat ini mengalami gangguan jaringan dan kami sedang aktif menerapkan solusi,” kata Starlink dalam akun resminya di X, Rabu (29/5/2024).
Starlink menambahkan bahwa pihaknya akan segera membagikan informasi terbaru terkait gangguan jaringan yang dialami. “Kami menghargai kesabaran Anda, kami akan membagikan pembaruan begitu masalah ini teratasi,” jelasnya.
Menurut laporan Reuters, Rabu (29/5/2024), situs pelacak gangguan Downdetector.com menunjukkan bahwa layanan Starlink sedang down untuk 41.393 pengguna.
Selang hampir 30 menit kemudian, Starlink mengklaim bahwa jaringan internet milik Elon Musk telah teratasi. “Masalah jaringan telah sepenuhnya teratasi," tulis Starlink.
Starlink milik SpaceX, yang memiliki sekitar 60% dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit bumi, mendominasi dalam ranah internet satelit.
Di Indonesia, Starlink resmi beroperasi pada Minggu (19/5/2024). Kehadiran Starlink di Indonesia ditandai dengan masuknya layanan Elon Musk ke Puskesmas di Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Bali pada Minggu (19/5/2024).
Layanan Starlink diklaim tahan terhadap kondisi ekstrem saat di laut, termasuk dingin, panas, hujan es, hujan lebat, dan angin topan.
Perlu diketahui, Starlink menawarkan tiga jenis paket internet, di antaranya residensial (rumah), jelajah (berpergian), dan kapal (perairan). Paket residensial layanan standar Starlink dibanderol Rp750.000 per bulan dengan kuota tanpa batas.
Ada pula paket jelajah yang dipatok Rp990.000 per bulan (mobile regional) dan Rp4,34 juta per bulan (prioritas mobile 50 GB).
Paket internet lainnya, untuk internet berkecepatan tinggi di perairan mulai dari Rp4,34 juta per bulan dengan biaya perangkat keras senilai Rp43,73 juta. Dengan paket layanan ini, Starlink diklaim memiliki kecepatan unduhan 40–220+ Mbps, unggahan 8-25+ Mbps, dan latensi kurang dari 99 Mdtk.
Adapun, hingga 10 Juni, Starlink menawarkan harga spesial untuk perangkat keras sebesar 40%. Perangkat keras Starlink dibanderol Rp4,68 juta dari sebelumnya Rp7,8 juta.