Starlink Layani 3 Juta Pelanggan Mei 2024, Meleset dari Target

Redaksi
Jumat, 24 Mei 2024 | 07:30 WIB
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - SpaceX mencatat sebanyak 3 juta pengguna telah memakai internet Starlink ini, termasuk pelanggan di Indonesia. Meleset dari target awal yang diklaim mencapai 20 juta pengguna. 

Pada 19 Mei, Starlink mengumumkan bahwa layanan mereka kini tersedia di Indonesia dan Fiji. Layanan Starlink kini tersedia di 99 negara dan wilayah.

Hal tersebut diumumkan oleh akun resmi Elon Musk dan Starlink di platform media sosial X.

"Selamat kepada tim @SpaceX yang telah melampaui 3 juta pelanggan di 99 negara," kata Elon Musk di X, Selasa (21/05/2024).

Perusahaan ini berhasil menambah 1 juta pelanggan dalam waktu sekitar delapan bulan, setelah sebelumnya mencatat 2 juta pelanggan pada akhir September 2023.

Pendiri SpaceX Elon Musk mengunjungi Bali pada hari Minggu (19/05/2024) untuk bertemu dengan para pejabat dan mengumumkan kesepakatan untuk meningkatkan konektivitas di sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia.

Dia mengatakan konektivitas internet sangat berdampak pada perubahan hidup dan manfaatnya besar dalam menyelamatkan hidup seseorang.

"Ketika Anda memiliki akses ke internet, Anda dapat mempelajari apa saja," ujarnya dalam konferensi pers di Bali.

Starlink memulai beta publik pertama layanannya pada Oktober 2020, kurang dari empat tahun lalu.

Hingga Februari 2021, SpaceX tercatat sudah melayani 10.000 pengguna di Amerika Serikat dan luar negeri. Layanan ini mengalami pertumbuhan pesat sejak itu, dengan Starlink menjangkau 1 juta pengguna pada bulan Desember 2022.

Namun, angka 3 juta pelanggan masih jauh dari perkiraan awal yang dibuat SpaceX untuk konstelasi tersebut.

Pada 2015, SpaceX mengirimkan presentasi kepada investor yang mengklaim bahwa Starlink akan memiliki 20 juta pelanggan pada 2022, menurut The Wall Street Journal.

Sementara itu Starlink terus berusaha membuktikan manfaatnya sangat berharga di seluruh dunia.

Sistem ini telah memainkan peran krusial dalam konflik di Ukraina, memungkinkan pasukan Ukraina untuk tetap berkomunikasi meskipun ada upaya dari Rusia untuk memutus akses internet.

Selain itu, Starlink juga telah digunakan dalam situasi darurat, termasuk yang terbaru di Brasil saat infrastruktur rusak akibat banjir.

Menurut Elon Musk, Starlink akan menyumbangkan 1.000 terminal kepada para petugas darurat dan menyediakan penggunaan sistem ini secara gratis di wilayah-wilayah yang terdampak banjir hingga daerah-daerah tersebut pulih.

SpaceX dengan cepat menambah konstelasi Starlink. Menurut statistik terbaru yang diterbitkan oleh ahli pelacak orbital dan astronom Jonathan McDowell, terdapat 6,017 satelit Starlink yang berada di orbit dan 5,941 di antaranya beroperasi. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper