Pakar Peringatkan Ancaman Starlink bagi Keamanan Menteri dan Presiden Indonesia

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 24 Mei 2024 | 05:35 WIB
Ilustrasi starlink yang mengorbit di atas bumi
Ilustrasi starlink yang mengorbit di atas bumi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar keamanan siber menilai Starlink dapat memberikan ancaman bagi keamanan menteri dan presiden Indonesia, salah satunya lokasi jatuh bangkai satelit orbit rendah tersebut. 

Chairmen Lembaga Keamanan Siber CISSREC Pratama Persadha mengatakan Starlink dapat memberikan ancaman bagi keamanan Indonesia. Dengan banyaknya jumlah Starlink yang mengorbit di atas langit, yang mencapai 5.900 satelit per Mei 2024, Pratama khawatir ke depan bangkai dari satelit tersebut tidak habis terbakar di langit dan jatuh ke Tanah Air. 

Hal itu menurutnya sangat mungkin terjadi mengingat Starlink merupakan teknologi baru, yang belum diketahui keamanan dari perangkat tersebut. Terlebih sistem kendali satelit yang mengatur posisi jatuh satelit berada di Amerika Serikat (AS) bukan di Indonesia.  

“Bisa (diatur titik kordinatnya) oleh karena itu kenapa satelit-satelit yang sudah rusak bisa diarahkan jatuhnya ke laut yang tidak menjadi lalu lintas kapal,” kata Pratama kepada Bisnis, Jumat (24/5/2024). 

Pratama juga menuturkan hadirnya Starlink di Indonesia menimbulkan banyak polemik. Salah satunya kemungkinan pemanfaatan satelit untuk melakukan serangan fisik, misalnya melakukan serangan ke IKN dengan cara merubah orbit satelit dan dijatuhkan ke infrastruktur kritis yang melayani Ibu Kota Negara (IKN). 

Gardu induk PLN atau kilang Pertamina, menurutnya, merupakan infrastruktur kritis yang berisiko diincar oleh Starlink. Tidak hanya itu, Starlink juga berisiko jatuh ke pusat pemerintahan yang bisa menimbulkan banyak korban jiwa. 

“Bahkan bisa mengancam nyawa presiden serta jajaran menteri,” kata Pratama.

Sekadar informasi hingga Oktober 2024, Joko Widodo masih akan memimpin Indonesia. Setelah itu, Jokowi akan digantikan oleh Prabowo Subianto yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Dia mengatakan meskipun Starlink tidak memiliki hulu ledak seperti senjata roket jarak jauh, namun dampak yang ditimbulkan dengan jatuhnya satelit tetap akan menimbulkan kerusakan berarti karena satelit hanya berada di Low Earth Orbit dengan ketinggian antara 500 kilometer - 2.000 kilometer, sehingga masih akan ada sisa fisik satelit meskipun sebagian akan terbakar di atmosfer. 

“Hal ini bukan tidak mungkin terjadi karena pada tahun 2006 salah satu hacker terkenal yaitu Jim Geovedi berhasil melakukan peretasan dan merubah orbit satelit milik Cina dan  Indonesia,” kata Pratama. 

Kekhawtiran terhadap keamanan negara dengan keberadaan Starlink juga sempat disampaikan oleh Tim Kluster Riset Siber Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) Mawardin. 

Mawardin mengatakan Kemenkominfo perlu menolak rencana Starlink yang ingin memberikan layanan B2C kepada masyarakat Indonesia mengingat kehadiran Starlink memiliki dampak terhadap aspek keamanan nasional. Khususnya dalam apsek separatisme dan terorisme. 

Berdasarkan policy paper yang dibuat SKSG UI, rekam jejak dan kontroversi Elon Musk kerap kali mempengaruhi geopolitik di berbagai negara.

Mawardin  memberikan contoh debut Elon Musk di perang Ukraina, kerusuhan di Iran dan gempa di Turki. Bahkan menurut SKSG UI, Elon Musk telah memanfaatkan secara ekonomi dominasi layanan internet Starlink.

Selain dapat mempengaruhi geopolitik dan geoekonomi, menurut SKSG UI, Starlink yang dibiayai Departemen pertahanan Amerika Serikat juga rawan dimanfaatkan untuk memata-matai suatu negara. Termasuk Indonesia. 

“Jika Starlink diberikan ruang untuk beroperasi B2C di Indonesia, maka akan berdampak kepada keamanan nasional Indonesia, khususnya di Papua. Pemerintah Amerika Serikat dapat mengakses informasi krusial di Papua melalui Starlink,” ucap Mawardin. 

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper