Polemik Predatory Pricing Starlink, KPPU hingga Indosat Buka Suara

Rika Anggraeni
Kamis, 23 Mei 2024 | 07:00 WIB
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Perangkat Starlink. / dok. Starlink
Bagikan

Kedua, Starlink memiliki layanan pelanggan (customer services) agar permasalahan bisa ditampung dan diselesaikan di Indonesia. Ketiga, pajak yang harus dipatuhi oleh satelit milik Elon Musk.

Terkait dengan predatory pricing, Usman menyampaikan bahwa pemerintah telah memiliki regulasi yang mengatur hal ini, yakni UU No. 5/1999 tentang Larangan Paktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai bahwa keberadaan Starlink belum mengarah ke predatory pricing kendati satelit milik Elon Musk itu sudah mulai menurunkan harga perangkat.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur mengatakan bahwa terdapat banyak hal yang perlu dilihat antara Starlink dan predatory pricing, mulai dari pasar, promosi, hingga harga yang wajar.

“Belum ke sana [adanya predatory pricing],” kata Deswin, Selasa (21/5/2024).

Menurutnya, penurunan harga yang dilakukan Starlink merupakan sebagai bentuk strategi pemasaran yang tidak dilarang. Hal yang paling penting adalah apakah Starlink bersaing langsung dengan produk jasa internet lain.

Peluang Kolaborasi Operator Lokal

Namun, di sisi lain, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison justru menyambut baik masuknya layanan Starlink dan memandang bukan sebagai suatu kompetisi. 

Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredo Hutchison Vikram Sinha mengatakan bahwa kehadiran satelit internet milik Elon Musk itu dapat membantu percepatan internet ke daerah pelosok yang belum terhubung akses internet di Tanah Air.

“Saya pikir kita harus memahami ini, bahwa ini [Starlink] bukanlah sebuah kompetisi. Satelit orbit rendah [Low Earth Orbit/LEO] ini bagus untuk menghubungkan yang belum terhubung,” kata Vikram dalam Paparan Publik Indosat Ooredoo Hutchison, Selasa (21/5/2024).

Kehadiran Starlink, lanjutnya, merupakan kabar baik untuk industri telekomunikasi dan merupakan peluang untuk berkolaborasi seperti di sektor perikanan dan pertahanan.

Indosat juga membuka peluang bekerja sama dengan perusahaan satelit orbit rendah, termasuk Starlink, untuk mempercepat akses internet.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper