7 Fakta Rencana Merger XL Axiata-Smartfren, Salah Satunya Gaji Karyawan Turun!

Rika Anggraeni
Kamis, 16 Mei 2024 | 15:55 WIB
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Bagikan

Berdasarkan catatan Bisnis, Smartfren mengalami peningkatan jumlah konsumen sebanyak 1,5 juta pelanggan baru sepanjang pertengahan 2023. Pada semester I/2022, jumlah pelanggan Smartfren mencapai 34,7 juta dan meningkat hingga 36,2 juta pada semester II/2023. Sementara itu, ARPU Smartfren mencapai Rp25.000 pada pertengahan tahun lalu.

6. Beban Gaji Karyawan

Direktur Keuangan & CFO XL Axiata Feiruz Ikhwan mengatakan bahwa perusahaan belum bisa menyampaikan dampak merger EXCL-FREN terhadap karyawan, mengingat aksi korporasi ini masih dalam tahap MoU.

“Saat ini masih dalam tahap MoU, jadi untuk hal tersebut [nasib para karyawan] masih terlalu dini. Kami belum bisa menyampaikannya, karena hal tersebut juga merupakan ranahnya pemegang saham [Axiata], mohon ditunggu info selanjutnya dari Axiata,” kata Feiruz kepada Bisnis, Kamis (16/5/2024).

Jika merujuk laporan keuangan, XL Axiata dan entitas anak memiliki 1.969 karyawan pada kuartal I/2024 dan 1.929 karyawan pada kuartal I/2023, atau naik 2,07% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Beranjak ke sisi gaji, XL Axiata mencatat pos beban gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk karyawan alih daya) mencapai Rp357,55 miliar pada Maret 2024 dan Rp331,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban gaji yang ditanggung XL Axiata naik 8,01% yoy.

Di sisi lain, Smartfren belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal I/2024. Namun, apabila merujuk kuartal IV/2023, jumlah karyawan Smartfren dan entitas anak (tidak diaudit) termasuk karyawan kontrak adalah 2.431 dan 2.807 karyawan masing-masing pada 31 Desember 2023 dan 2022. Artinya, karyawan Smartfren turun 376 orang pada tahun lalu.

Sejalan dengan kondisi tersebut, gaji karyawan Smartfren terpantau turun 2,30% yoy atau sekitar Rp20,76 miliar pada tahun lalu. Rinciannya, beban karyawan alias gaji karyawan yang ditanggung emiten telekomunikasi bersandi saham FREN mencapai Rp881,21 miliar pada 31 Desember 2023.

Sedangkan pada periode yang sama 2022, gaji karyawan Smartfren mampu mencapai Rp901,97 miliar. Beban karyawan ini sudah termasuk tenaga alih daya.

7. Kinerja Keuangan

Sepanjang tiga bulan pertama 2024, XL Axiata membukukan laba bersih Rp539,07 miliar, atau naik 168,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp200,8 miliar. 

Capaian laba bersih perusahaan didorong oleh peningkatan pendapatan. Pendapatan perusahaan EXCL yang naik 11,8% yoy menjadi Rp8,43 triliun dari sebelumnya Rp7,54 triliun. 

Adapun, pendapatan ini didorong oleh pendapatan jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi sebesar Rp8,27 triliun, serta pendapatan managed service dan jasa teknologi informasi sebesar Rp164,7 miliar. 

Sementara itu, perusahaan juga mencatatkan peningkatan beban 5,47% dari Rp660,6 miliar, menjadi Rp696,7 miliar selama kuartal I/2024. Begitu juga dengan biaya keuangan EXCL yang meningkat menjadi Rp758,15 miliar di kuartal I/2024. 

Di sisi lain, Smartfren mencatatkan rugi bersih sepanjang 2023, usai perusahaan mengantongi laba bersih pada 2022. FREN membukukan rugi bersih sebesar Rp108,95 miliar sepanjang tahun 2023. Hal tersebut berbanding terbalik dari laba bersih yang didapatkan sebesar Rp1,06 triliun.

Dari sana, Smartfren membukukan pendapatan usaha senilai Rp11,65 triliun, naik 4,04% yoy dari sebelumnya Rp11,2 triliun. Pendapatan ini dikontribusi dari pendapatan data jasa telekomunikasi sebesar Rp10,18 triliun, pendapatan non-data sebesar Rp291,9 miliar. Lalu, pendapatan jasa interkoneksi senilai Rp397,7 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp779 miliar. 

Kemudian, beban usaha FREN juga meningkat 5,03% menjadi Rp11,1 triliun dari tahun 2022 yang sebesar Rp10,57 triliun. Hingga akhir 2023, jumlah aset FREN tercatat turun menjadi Rp45,04 triliun, naik dari tahun 2022 yang sebesar Rp46,4 triliun. Total liabilitas FREN turun dari Rp30,73 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp29,37 triliun pada tahun 2023. Adapun jumlah ekuitas FREN turun tipis menjadi Rp15,67 triliun pada 2023, menjadi Rp15,75 triliun sepanjang 2022.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper