Bisnis.com, JAKARTA — Rencana merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) kian benderang usai induk pengendali kedua emiten tersebut menandatangani kesepahaman tidak mengikat untuk menciptakan entitas baru bernama MergeCo.
Berikut sederet fakta terkait rencana merger antara XL Axiata - Smartfren, mulai dari penandatangan, nasib karyawan, hingga kinerja kedua perusahaan:
7 Fakta Rencana Merger XL Axiata (EXCL)-Smartfren (FREN)
1. Pembentukan Entitas Baru
Pada Rabu (15/5/2024), Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), yang secara kolektif disebut sebagai Sinar Mas mengumumkan telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo).
Namun, rencana merger EXCL-FREN ini masih dalam tahap evaluasi awal.
“Pada saat ini, diskusi yang sedang berlangsung antara para pihak belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi [merger XL Axiata dan Smartfren] yang mengikat,” kata Manajemen Axiata Group Berhad dalam keterangan tertulis yang dimuat di keterbukaan informasi, dikutip pada Kamis (16/5/2024).
Manajemen Axiata menjelaskan bahwa usulan penggabungan usaha antara EXCL-FREN diharapkan dapat menyatukan skala, kompetensi, keuangan, dan keahlian telekomunikasi yang mendalam dari Axiata dan skala lokal serta pengetahuan pasar dari Sinar Mas untuk menghasilkan nilai sinergis yang signifikan.
“Kedua pihak diharapkan dapat memberikan pengaruh yang seimbang terhadap arah strategis dan keputusan operasional MergeCo, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing,” terangnya.
Dengan adanya rencana merger ini, Axiata berharap MergeCo dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di sektor telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham, melalui sinergi dari penggabungan operasi EXCL dan FREN.
2. Rencana Pengendalian
Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo. Managing Director Sinar Mas Ferry Salman mengatakan setelah rencana transaksi ini selesai, entitas gabungan ini akan dikendalikan bersama sesuai dengan syarat tata kelola yang akan dibahas dan diperincikan.
Entitas gabungan ini berharap dapat memberikan pengalaman pelanggan yang unggul di sektor telekomunikasi, dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui sinergi dari kombinasi operasi FREN dan EXCL.
3. Penyelesaian Transaksi
Grup Sinar Mas menyatakan bahwa penyelesaian rencana transaksi ini akan tunduk pada penyelesaian uji tuntas yang memadai, negosiasi, perjanjian dan penandatanganan perjanjian definitif dan kondisi tertentu yang diperlukan untuk penyelesaian yang akan dituangkan dalam perjanjian-perjanjian tersebut.
Penyelesaian transaksi juga sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku di Indonesia, termasuk persetujuan dari rapat umum pemegang saham dari masing-masing XL dan Smartfren untuk rencana transaksi.
Adapun, Sinar Mas dan Smartfren tidak menjamin bahwa rencana transaksi akan selesai dan diimplementasikan.
4. Kepemilikan BTS
Beranjak ke sisi stasiun pemancar alias base transceiver station (BTS), XL Axiata telah menambah jumlah BTS sebanyak 14.101 unit hingga total menjadi 160.124 atau naik 10% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2023. Jika dirinci, 104.993 di antaranya adalah BTS 4G.
Pada kuartal I/2024, XL Axiata telah mengoperasikan 163.106 BTS atau tumbuh 9,6% yoy. Artinya, perusahaan telah menambah 2.982 BTS dari sebelumnya hanya 160.124 BTS pada 2023. Emiten bersandi saham EXCL itu akan kembali menambah 7.000 BTS menjadi sekitar 170.000 BTS 4G hingga akhir tahun ini.
Untuk Smartfren, perusahan sepanjang pertengahan 2023 telah menambah 2.500 BTS. Perinciannya, Smartfren menambah 2.000 unit BTS yang tersebar di wilayah Jawa dan Jabodetabek, dan 500 BTS di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari sana, jumlah BTS yang dimiliki Smartfren mencapai 46.000 unit pada Juni 2023, sedangkan pada 2022 hanya mencapai 43.000 unit.
5. Jumlah Pelanggan
Dari sisi jumlah pengguna, XL Axiata memiliki 57,6 juta pelanggan pada kuartal I/2024, turun sekitar 300.000 pelanggan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi untuk kategori pelanggan prabayar dari 56,4 juta menjadi 56 juta.
Di tengah jumlah yang turun, ARPU prabayar XL Axiata naik menjadi Rp43.000 dari Rp38.000 pada kuartal I/2023, sedangkan ARPU pascabayar turun dari Rp91.000 pada kuartal I/2023 menjadi Rp89.000 pada kuartal I/2024.