Nvidia Bidik Pasar Data Center Rp3.934 Triliun Lewat Cip Blackwell

Redaksi
Rabu, 20 Maret 2024 | 13:45 WIB
Ilustrasi data center Nvidia/dok. Nvidia
Ilustrasi data center Nvidia/dok. Nvidia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Nvidia naik setelah pengumuman perencanaan pengiriman prosesor kecerdasan buatan andalan mereka lebih awal di tahun ini. Perusahaan juga menyatakan bakal makin serius untuk menggarap pasar data center global dengan nilai pasar ditaksir mencapai US$250 miliar atau Rp3.934 triliun. 

Saham Nvidia melonjak sekitar 2% menjadi US$901 atau Rp14,1 juta setelah Huang dan Kepala Bagian Keuangan Colette Kress memberikan tanggapan positif kepada investor dalam konferensi pengembang perusahaan di San Jose, California.  Sebelumnya, harga saham perusahaan sempat turun hampir 4%.

Sementara itu CEO Jensen Huang menyampaikan upaya perusahaan dalam mengejar pasar pusat data senilai lebih dari US$250 miliar. 

Melansir dari Reuters Rabu (20/3/2024), Kress mengatakan bahwa cip AI yang baru diperkenalkan oleh perusahaan kemungkinan akan masuk ke pasar lebih awal tahun ini.

“Kami pikir kami akan memasuki pasar pada akhir tahun ini,” ujar Kress merujuk pada chip baru yang diperkenalkan Senin kemarin.

Sementara itu, menurut perkiraan Huang, perusahaan yang mengoperasikan pusat data akan mengeluarkan lebih dari US$250 miliar setiap tahunnya untuk mengupgrade mereka dengan komponen komputasi yang dipercepat, yang Nvidia secara khusus kembangkan. 

Dia menyatakan bahwa pasar tersebut sedang berkembang hingga 25% setiap tahunnya.

Nvidia beralih dari menjual cip tunggal menjadi menjual sistem total, yang berpotensi memenangkan bagian yang lebih besar dari pengeluaran dalam pusat data.

Nvidia menamai prosesor barunya "Blackwell," yang menggabungkan dua kotak silikon dengan ukuran yang sama dengan penawaran sebelumnya dari perusahaan. Selain itu, Nvidia juga merinci serangkaian alat perangkat lunak baru untuk memudahkan pengembang menjual model kecerdasan buatan lebih mudah kepada perusahaan yang menggunakan teknologi mereka.

Dibandingkan dengan H100 tahun lalu yang memiliki 80 miliar transistor, GPU Blackwell memiliki 208 miliar transistor, menunjukkan peningkatan daya komputasinya.

Google, Amazon, Microsoft, perusahaan penyedia layanan cloud terbesar sudah siap menjadi pelanggan produk ini dengan ungkapan dari perusahaan sebagai "peluncuran produk paling sukses dalam sejarah kami,” kata Huang. 

Huang mengatakan kepada CNBC bahwa chip ini akan dibanderol dengan harga sekitar US$30.000 - US$40.000 atau sekitar Rp471-630 juta, 

Manajer portofolio di Aptus Capital Advisors, David Wagner mengatakan bahwa teknologi Blackwell menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan chip andalan saat ini, Hopper, tetapi sulit untuk memenuhi ekspektasi yang berlebihan.

Analis Morningstar menyatakan bahwa produk perangkat keras Nvidia kemungkinan akan tetap menjadi yang terbaik di industri kecerdasan buatan, yang mengakibatkan peningkatan perkiraan pendapatan pusat data Nvidia untuk tahun 2026 dan 2028.

Mereka mengatakan, "Kami tetap terkesan dengan kemampuan Nvidia untuk memasuki produk dan platform perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan tambahan." (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper