Bisnis.com, JAKARTA - PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC) resmi meluncurkan fasilitas keduanya, EDGE2 di Jakarta, pada Kamis (28/2/2024).
Pusat data kedua EDGE DC ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan hyperscale dan Artificial Intelligence (AI) yang meningkat.
Adapun EDGE2 menjadi pusat data terbesar di Jakarta dengan total IT Load sebesar 23 MW dan lebih dari 3.400 rak. Pusat data ini menawarkan skalabilitas dan opsi konektivitas yang tak tertandingi.
Hal ini termasuk akses melalui kampus virtual ke lebih dari 50+ operator jaringan dan beberapa Internet Exchange yang telah berada di EDGE1, termasuk Indonesia Internet Exchange (IIX) dan Edge Peering Internet Exchange (EPIX), serta 4 titik masuk fiber yang beragam ke dalam fasilitas ini untuk lebih mendukung interkonektivitas dan redundansi.
"Kami sangat antusias dengan peluang pertumbuhan di Indonesia dan fasilitas baru di pusat kota Jakarta ini semakin memperluas kehadiran kami di seluruh Asia Tenggara, sekaligus menghadirkan kapasitas yang sangat dibutuhkan di salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di kawasan ini," kata Jonathan Chou, Chief Product Officer Digital Edge dalam keterangan resminya dikutip Bisnis pada Jumat (1/3/2024).
EDGE2 dirancang untuk menyediakan infrastruktur TI yang andal dan aman untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari perusahaan hyperscalers, perusahaan teknologi global, dan berbagai perusahaan digital di Indonesia.
Pusat data ini juga menawarkan Dual Power Source PLN Platinum dengan jaminan uptime yang terdepan di industri, sehingga menjamin kelangsungan bisnis bagi para pelanggan.
Sejalan dengan komitmen ESG perusahaan, EDGE2 menggabungkan kapasitas pusat data yang kuat dengan fitur-fitur ramah lingkungan termasuk solusi energi terbarukan dan fitur-fitur bangunan ramah lingkungan yang sesuai untuk mencapai Sertifikasi LEED Gold.
Selain itu, teknologi pendingin yang inovatif memungkinkan EDGE2 untuk memenuhi kebutuhan kepadatan daya yang tinggi sekaligus mencapai PUE (Power Usage Effectiveness) terdepan di pasar sebesar 1,24, menjadikannya pusat data paling hemat energi di metro Jakarta.
CEO EDGE DC Stephanus Oscar mengatakan bahwa pencapaian EDGE2 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keunggulan dan inovasi dalam lanskap infrastruktur digital di Indonesia.
"Pendirian EDGE2 menandai lompatan yang signifikan, menetapkan standar baru dan mengukuhkan posisi perusahaan sebagai pemimpin di industri ini. EDGE2 dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia yang semakin terdigitalisasi, memastikan keamanan, keandalan, dan skalabilitas yang tak tertandingi untuk infrastruktur penting pelanggan kami," pungkasnya.
Untuk diketahui, EDGE2 merupakan pusat data kedua milik EDGE DC, anak perusahaan Indonet, yang dibangun setelah EDGE1 diresmikan pada 2021.
Kepada awak media, pihak EDGE DC membeberkan bhawa nilai rata-rata pembangunan pusat data ini mencapai US$9-10 juta per MW.
Ini artinya dengan kapasitas 23MW, maka biaya pembangunannya mencapai US$207-230 juta. Meskipun begitu, Stephanus Oscar mengaku bahwa EDGE 2 memakan biaya di bawah rata-rata.