Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia masuk dalam peringkat 3 besar negara dengan perusahaan operator telekomunikasi paling andal di Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan dari perusahaan riset OpenSignal, posisi Indonesia hanya ada di bawah Singapura yang memiliki 867 poin dan Thailand dengan 841 poin. Diketahui, Indonesia sendiri memiliki 831 poin.
Penilaian tersebut didasari seberapa besar masyarakat dapat mengandalkan operator telekomunikasi di negaranya, yang diukur dari sejauh mana pelanggan dapat secara konsisten terhubung di jaringan.
Artinya, pengguna dapat mengakses internet tanpa terputus untuk melakukan tugas-tugas seperti berjejaring sosial, menonton video, membalas email, hingga mengoperasikan sistem navigasi.
“Semakin buruk sinyal yang dimiliki pengguna, kesulitan mengatasi kemacetan [jaringan], atau gagal menjaga koneksi saat berpindah antar tempat, makin buruk pula pengalaman keandalan mereka,” tulis laporan tersebut, dikutip Senin (26/2/2024).
Adapun, keandalan merupakan salah satu yang menjadi pertimbangan konsumen selain harga, sebelum mereka menggunakan layanan telekomunikasi tertentu. Diketahui, nilai keandalan bahkan lebih penting daripada kecepatan internet dan lama pengunggahan suatu dokumen.
Menariknya, berdasarkan riset tersebut, pasar dengan tingkat pertumbuhan pelanggan seluler tinggi justru memiliki nilai keandalan yang rendah.
Diduga, hal ini dikarenakan operator yang tidak mampu membangun jaringan dengan cepat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan kapasitas dan jangkauan yang juga makin meningkat.
Adapun, secara global, negara yang memiliki operator telekomunikasi paling andal di dunia adalah Denmark, dengan nilai sebesar 934 poin. Sementara di Asia, negara yang paling andal adalah Jepang dengan skor 914 poin.
Kemudian di Timur Tengah, Turki memimpin dengan 886 poin. Kemudian, Amerika Serikat untuk kawasan Amerika dengan angka 878 poin, dan Afrika Selatan untuk kawasan Afrika dengan 831 poin.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia, pengguna internet di Indonesia pada awal 2024 sudah menyentuh angka 79,5% atau meningkat 2,75% dari tahun 2023. Peningkatan secara yoy tahun ini lebih tinggi daripada peningkatan pada periode 2022-2023 yang hanya sebesar 2,66%.
Alhasil pada awal 2024 ini, sekitar 221 juta jiwa masyarakat Indonesia sudah terkoneksi internet. Adapun, pada 2023 jumlah masyarakat yang terkoneksi internet sebanyak 215 juta jiwa.