XL Axiata Tegaskan Pembangunan SKKL Echo Tidak Molor, Tahun Depan Komersial

Crysania Suhartanto
Rabu, 24 Januari 2024 | 17:50 WIB
Ilustrasi SKKL yang akan dibangun konsorsium Facebook-Google./istimewa
Ilustrasi SKKL yang akan dibangun konsorsium Facebook-Google./istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyebutkan pembangunan infrastruktur Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Echo yang digarap bersama  Google telah rampung. Adapun 2025 merupakan waktu untuk pemasaran, bukan penyelesaian proyek. 

Head of External Communications XL Henry Wijayanto mengatakan pembangunan infrastruktur telah selesai sesuai target yang ditentukan dan tidak mengalami kemunduran.

“Sudah selesai. Istilahnya sesuai dengan jadwal, jadwal perkiraan proyek itu. Kalau yang 2025 itu bukan mundur, 2025 itu adalah penawaran baru dijual secara komersialnya,” ujar Henry kepada Bisnis, Rabu (24/1/2024).

Sebagai informasi, sebelumnya SKKL Echo buatan Google dan XL yang akan menghubungkan Amerika Serikat, Guam, Jakarta, dan Singapura ditargetkan rampung pada semester IV/2023. Namun baru-baru ini ada kabar yang menyatakan target penyelesaian megaproyek ini diundur menjadi 2024-2025. 

Lebih lanjut, Henry mengatakan pemasaran baru dilakukan pada 2025 karena yang selesai hanya infrastruktur tulang belakang yang menghubungkan antar negara. Diketahui, SKKL Echo menghubungkan 4 negara, yakni Amerika Serikat, Guam, Indonesia, dan Singapura.

Namun, kata Henry, untuk infrastruktur yang ada di dalam negeri masih belum kunjung rampung. 

“Analoginya gini, kamu bangun apartemen, apartemennya sudah jadi 2023. Namun, kan tidak langsung jadi, dibangun dulu jalannya, tiang-tiangnya,” ujar Henry.

Walaupun Henry tidak menyebutkan secara spesifik pada kuartal berapa internet SKKL ini akan dipasarkan, tetapi dia mengatakan yang akan menjadi pasar dari internet ini adalah pelanggan korporat yang membutuhkan internet super cepat. 

Adapun, Henry mengatakan XL nantinya juga akan menyasar pelanggan yang lebih luas lagi dengan infrastruktur baru ini. 

Sebelumnya, perusahaan kabel laut Telstra Internasional dan Trans Pacific Networks (TPN) membuat sistem komunikasi kabel bawah laut pertama (SKKL) di dunia yang menyambung langsung dari California di Amerika Serikat ke Guam di Micronesia, Singapura, dan Jakarta. 

Adapun nantinya di Jakarta, perusahaan operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang akan memberikan layanan data ke seluruh Indonesia. 

Kabel laut Echo akan terbagi atas sejumlah segmen. Segmen Echo pertama (Guam-AS) akan diluncurkan pada pertengahan 2024. Sementara sisanya akan selesai pada 2025. 

CEO Telstra Internasional Roary Stasko mengatakan jaringan bawah laut ini dibuat untuk memastikan stabilitas konektivitas dunia. Hal ini dikarenakan jaringan yang langsung menyambung ini membuat latensi menjadi rendah dan kecepatan perpindahan data yang sangat cepat. 

“Trans-Pasifik adalah titik penghubung penting untuk menjangkau AS, dan geografi wilayah ini berarti mereka akan bergantung pada rute kabel bawah laut baru seperti Echo untuk konektivitas internasional,” ujar Roary dalam rilisnya, dikutip Senin (22/1/2024).

Sekedar informasi, Facebook dan Google tengah menggelar dua sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) untuk menghubungkan Amerika Utara dengan Indonesia dan Singapura. Dua kabel tersebut bernama Echo dan Bifrost. 

SKKL Echo yang memiliki panjang 15.000 kilometer tersebut dibangun oleh konsorsium Alphabet Google dan XL Axiata.  

Proyek ini menjadi bagian dari keseluruhan pembangunan infrastruktur yang direncanakan dan dilakukan XL Axiata, sehingga belanja modalnya sudah termasuk dalam alokasi belanja modal tahunan XL Axiata yang mencapai Rp8 triliun pada 2023 ini. 

Diketahui, saat ini operator yang sudah terhubung langsung ke Amerika Serikat adalah SKKL milik Telkom. Dengan demikian, Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (Askalsi) menilai dengan tambahan koneksi global dan rute baru dari XL Axiata akan makin memperkuat konektivitas di Indonesia. 

“Di mana selama ini konektivitas global masih banyak berasal dari Singapura,” kata Sekretaris Jenderal Askalsi Resi Y. Bramani. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper