Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Network Information Center (IDNIC) menyebutkan nomor Internet Protocol (IP) versi 4 yang bisa dibeli oleh masyarakat di Asia Pasifik hanya sekitar 19.000.
Pengurus Unit Pelatihan dan Produktivitas SDM IDNIC APJII Mukhammad Andri Setiawan mengatakan hal ini dikarenakan IP versi 4 (IPv4) bernomor 103 dari yang didedikasikan untuk daerah Asia Pasifik dan Oceania sudah habis per Oktober 2023.
Oleh karena itu, IDNIC menghimbau masyarakat untuk mulai beralih ke IP versi 6 (IPv6).
“Per Oktober 2023, pool IPv4 dengan kepala 103 yang kami dedikasikan untuk wilayah Asia Pasifik dan Oceania itu sudah habis,” ujar Andri pada paparannya di acara IPv6 Summit 2023: Embracing IPv6 Innovation Toward Intelligent Indonesia Digital Vision 2030 dan 2045, Senin (11/12/2023).
Sebagai informasi, IP Address (IP) adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat ketika terhubung ke internet ataupun infrastruktur jaringan lainnya. Sama seperti nomor rumah, IP ini berfungsi memastikan data dikirim ke perangkat yang tepat.
Lebih lanjut, Andri mengatakan jika ada perusahaan yang meminta IP baru, nantinya akan diberikan IP dengan nomor bagian depan /23. Kemudian, ujar Andri adapula potensi lainnya adalah IP baru berawalan 103 tidak sepenuhnya baru.
“Jadi IP hari ini yang beredar, itu IP hasil rekoneksi ulang, jadi beberapa organisasi yang mengembalikan IP atau IP nya sudah tidak dibayar lagi, jadi kita ambil lagi,” ujar Andri.
Lebih lanjut, Andri mengatakan IPv4 saat ini juga dapat dibanderol dengan harga yang cukup fantastis, mulai Rp8 juta hingga Rp200 juta karena kelangkaan tersebut.
Oleh karena itu, Andri menganjurkan perusahaan dan masyarakat mulai beralih ke IPv6, yang relatif gratis.
Diketahui, IPv6 merupakan variasi terbaru dari IP Address atau dapat dikatakan sebagai Internet Protocol Next Generation (IPng). Perbedaan IPv6 dengan IP versi sebelumnya, IPv4 adalah IP yang menggunakan alamat 128 bit. Diketahui, IPv4 hanya memiliki 20-60 bit.
Alhasil, tingkat keakuratan dan keamanan IPv6 juta jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPv4. Selain itu, tingkat kecepatan internet juga jauh lebih tinggi dan lebih aman daripada IPv6.
Lebih lanjut, Andri mengatakan karena banyaknya IPv6 ini, per kepala di Asia Pasifik bisa mendapatkan 30.000 IP Address.