IPv6 Diprediksi Tingkatkan Nilai Perusahaan hingga Rp1.219 Triliun pada 2025

Crysania Suhartanto
Senin, 11 Desember 2023 | 18:36 WIB
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti/bisnis.com- Crysania Suhartanto
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti/bisnis.com- Crysania Suhartanto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menilai adopsi Internet Protocol Version 6 (IPv6) di teknologi terkini dapat meningkatkan nilai perusahaan di Indonesia hingga US$78 miliar atau sekitar Rp1.219 triliun pada 2025. 

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penerapan IPv6 juga bisa mendorong hasil dari industri perusahaan di Indonesia hingga 3%.

“Dengan Indonesia menggunakan IPv6 ini, kita bisa mendorong peningkatan output dari industri kita 3% naik. Hanya dengan menerapkan IPv6,” ujar Amalia pada paparannya di acara IPv6 Summit 2023: Embracing IPv6 Innovation Toward Intelligent Indonesia Digital Vision 2030 dan 2045, Senin (11/12/2023).

Sebagai informasi, IP Address (IP) adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat ketika terhubung ke internet maupun infrastruktur jaringan lainnya. Sama seperti nomor alamat rumah, IP ini berfungsi memastikan data dikirim ke perangkat yang tepat.

Adapun IPv6 merupakan variasi terbaru dari IP address atau dapat dikatakan sebagai Internet Protocol Next Generation (IPng). Perbedaan IPv6 dengan IP versi sebelumnya IPv4 adalah IP yang menggunakan alamat 128 bit. Padahal IPv4 hanya memiliki 20-60 bit saja.

Alhasil, tingkat keakuratan dan keamanan IPv6 juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPv4. Selain itu, tingkat kecepatan internet juga jadi jauh lebih tinggi daripada IPv4.

Lebih lanjut, IPv6 juga sudah dilengkapi dengan IP security yang akan menjamin keamanan komunikasi antar alamat IP.

Dengan demikian, Amalia mengatakan IPv6 ini dapat meningkatkan transformasi digital, untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia. 

Alhasil, Amalia mengatakan penerapan IPv6 berpotensi membuat Indonesia menjadi negara maju sebelum 2045.

“Dua puluh tahun bukan waktu yang terlalu lama untuk menaikkan status Indonesia upper middle income menjadi high income. Negara yang berhasil naik cepat, menaikkan statusnya hanyalah Korea, 17 tahun,” ujar Amalia. 

Lebih lanjut, Direktur XL Axiata I Gede Darmayusa menambahkan kehadiran IPv6 juga menjadi pintu dari berbagai teknologi terbuka lebar. Mulai dari kecerdasaan buatan hingga jaringan 5G.

Selain itu, Darmayusa juga mengatakan kehadiran IPv6 juga bisa meningkatkan transmisi data hingga 70%, load time video yang berkurang 40%, hingga biaya operasional yang bisa berkurang hingga 20%. 

“20% potensi biaya telah tereduksi dengan adanya IPv6,” ujar Darmayusa. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper