Survei: Teknologi 5G Paling Dibutuhkan di Sektor Kedokteran dan Agrikultur

Crysania Suhartanto
Kamis, 9 November 2023 | 20:12 WIB
ilustrasi drone yang digerakkan dengan jaringan 5G Jio/dok. website Jio
ilustrasi drone yang digerakkan dengan jaringan 5G Jio/dok. website Jio
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi 5G dinilai paling dibutuhkan di industri kedokteran dan agrikultur untuk menunjang produktivitas, seiring dengan kapasitas yang dimiliki oleh teknologi baru tersebut untuk mengangkut data. 

Head of Research Bisnis Indonesia Intelligence Unit Dias Rima Sutiono mengatakan sektor kedokteran yang paling membutuhkan 5G secara spesifik adalah radiologi dan patologi anatomi terutama di area-area terpencil.

Di daerah tersebut, jaringan 5G dapat digunakan untuk berkomunikasi antara rumah sakit di daerah rural dengan rumah sakit di pusat. 

“Jadi bisa dibayangkan ketika dokter harus ada tindakan Tetapi dia harus lihat hasil radiologi yang gimana harus dikirim dari pusat,” ujar Dias pada paparannya di acara Diskusi Publik bersama Bisnis Indonesia Intelligence Unit dan Asosiasi IoT Indonesia, Kamis (9/11/2023).

Dias menambahkan, karena keterlambatan ataupun latensi yang lambat, akhirnya hasil tes menjadi terlambat untuk dibaca dan menjadikan hasil analisis yang tidak presisi. Masalahnya, hasil yang tidak presisi ini sangat berbahaya bagi industri kesehatan.

Oleh karena itu, ujar Dias, di sektor kedokteran, keberadaan 5G bukanlah pilihan tetapi kebutuhan.

Selain itu, Dias mengatakan sektor lainnya yang membutuhkan 5G adalah industri agrikultur. 

Menurutnya, industri ini sebenarnya sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Namun mirisnya, koneksi yang digunakan merupakan jaringan 4G.

“Jadi ketika pakai 5G kita akan lebih baik. Tetapi mereka menyatakan dari segi anggaran mereka tidak ada, kenapa tidak ada solusi dari penyedia,” ujar Dias. 

Dias mengatakan, seringkali di industri agrikultur, operator telekomunikasi yang sebelumnya bekerja sama dengan mereka, hilang secara mendadak. 

Oleh karena itu, Dias juga meminta pemerintah untuk ikut bekerja sama dalam mengatasi masalah ini. 

Sebagai informasi, sebelumnya survei bertajuk “5G is Now - “Opening the Gateway to Future Growth and Development” dari Bisnis Indonesia Intelligence Unit mengatakan 95% CEO dan CTO di Indonesia siap menerapkan teknologi 5G dan AI.

Selain itu, survei tersebut menemukan para petinggi perusahaan berharap internet 5G akan menghasilkan konektivitas yang lebih baik, memenuhi permintaan pelanggan yang peduli pada keberlanjutan bisnis, dan membuka peluang kerja sama yang baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper