Bisnis.com, JAKARTA— Kondisi tech winter menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan rintisan atau startup. Tak sedikit investor yang memilih untuk mengurangi penyebaran modal dan menyimpan lebih banyak dry powder sambil menunggu kondisi membaik.
Kondisi tersebut pun membuat startup kesulitan untuk melakukan fundraising dengan pertumbuhan valuasi startup yang tidak sesuai ekspektasi. Untuk menghindarinya, startup perlu menerapkan berbagai strategi untuk bisa mendapatkan pendanaan dari perusahaan Venture Capital (VC) maupun investor lain.
Direktur Investasi PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Dennis Pratistha mengatakan ada beberapa aspek penting yang dapat membantu menarik VC atau investor lainnya untuk melakukan investasi. Pertama perusahaan startup perlu memastikan pertumbuhan revenue yang memberikan dampak positif pada bottom line.
“Startup juga perlu memastikan kesehatan cash conversion cycle atau account receivable turnover,” kata Dennis, Sabtu (21/10/2023).
Tidak hanya itu, perusahaan rintisan juga perlu memiliki kemampuan untuk mendekati arus kas operasi yang positif. Selain itu, juga memastikan bahwa pengeluaran dan burn rate sebanding dengan runway.
Dennis menambahkan startup juga perlu memperhatian efektivitas dan efisiensi dari keseluruhan kegiatan operasional bisnisnya. Terakhir memiliki penyimpanan data yang rapi, akurat, dan komplit untuk diberikan kepada investor dan calon investor.
“Startup juga harus memiliki persiapan yang matang sesuai dengan stage masing-masing sebelum pitching ke VC,” kata Dennis.
Dennis meyakini investor tetap akan aktif untuk mencari investasi yang prospektif dengan proses yang selektif dan prudent selama kondisi tech winter. Selain itu, dikarenakan penurunan valuasi pada perusahaan publik di sektor teknologi, maka revenue multiple dari industri teknologi di pasar privat juga mengalami penurunan.
“Hal ini membuka kesempatan bagi para investor untuk mendapatkan better deals,” katanya.