Terungkap, Ini Alasan Sinar Mas Land Danai Start Up Siklus

Anitana Widya Puspa
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 02:08 WIB
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemodal ventura milik Sinar Mas Land, Living Lab Ventures memasukkan perusahaan start up solusi ritel dan e-commerce, Siklus, ke dalam program inkubator Living Lab Ventures, dimulai dengan proyek perdana di BSD City.

Partner Living Lab Ventures Bayu Seto menuturkan Siklus akan menjadi bagian dari program Living Lab Ventures yang menginkubasi dan mempercepat akselerasi pembentukan start up berpotensi tinggi. Melalui Living Lab Ventures, Siklus akan memperkenalkan dan menyatukan solusi teknologi dan ritelnya dengan aktivitas sehari-hari para penghuni BSD City.

“Bergabungnya Siklus sejalan dengan visi Sinar Mas Land untuk mentransformasikan BSD City menjadi kota digital pintar terintegrasi,” terangnya, Jumat (20/10/2023).

Kerja sama dengan Sinar Mas Land melalui Living Lab Ventures dan Siklus merupakna titik pencapaian besar untuk mengurangi sampah plastik dan memudahkan akses terhadap barang-barang kebutuhan sehari-hari yang ramah lingkungan bagi para konsumen di Indonesia. Proyek perdana di BSD City akan berjalan selama 5 bulan, dimulai pada Oktober 2023 ini.

Dia menjelaskan Living Lab Ventures tengah mencari para start up berbasis teknologi yang baru & inovatif untuk menjadi bagian dari ekosistem startup. Setelah melewati proses due diligence, dia memutuskan untuk memasukkan Siklus ke dalam program inkubator Living Lab Ventures, dimulai dengan proyek perdana di BSD City

Pasalnya, saat mencermati Siklus, dia melihat momentum yang telah mereka raih. Baik dalam sisi teknologi maupun operasional, sekaligus dampak upaya berkelanjutannya secara menyeluruh. Dia juga telah melihat skema keberlanjutan yang berlaku di balik layar operasional usaha Siklus.

Dia mencontohkan seperti komitmen dalam menggunakan kendaraan listrik dan mengurangi carbon footprint usaha mereka.

"Faktor-faktor tersebut berperan penting dalam pengambilan keputusan mengundang Siklus menjadi bagian dari Living Lab Ventures," tambah Bayu.

Bekerja sama dengan tim Living Lab Ventures, Siklus rencananya memperkenalkan solusi pesan antar isi ulang untuk beberapa clubhouse, klaster, dan kantor-kantor di BSD City. Dimulai bulan ini, proyek kolaboratif tersebut akan memperkenalkan mobil listrik yang melayani keperluan isi ulang barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Para penghuni bisa memesan bermacam-macam produk, mengisi dan juga mengisi ulang wadah yang memang bisa diisi dan digunakan berkali-kali.

"Masih terkait kerja sama, Siklus akan diintegrasikan ke dalam OneSmile, platform digital yang disediakan bagi para penghuni BSD City, sehingga Siklus bisa selangkah lebih dekat dengan calon-calon pelanggan baru Sinar Mas Land," terangnya.

Dalam 12 bulan terakhir, Siklus pun telah memperluas ekosistem dan model bisnis ritel berkelanjutan miliknya, terutama dengan peluncuran tukar wadah.

Tukar wadah adalah solusi penukaran, pengemasan, pendaurulangan dan penggunaan ulang yang menghubungkan para supplier dan penjual wholesale dengan para konsumen melalui platform Siklus.

Menyambut 2024, Siklus memasuki fase selanjutnya dalam langkah pertumbuhan usahanya. Dengan dukungan Living Lab Ventures, Siklus menargetkan akselerasi pertumbuhan serta perluasan operasi dan dampak keberlanjutannya ke seluruh wilayah Indonesia, di mana kesuksesannya berpotensi untuk direplikasikan secara regional dalam waktu dekat.

Co-founder Siklus Laksamana Sakti menilai tak ada yang meragukan rekam jejak ataupun portofolio investasi Living Lab Ventures, yang telah mendukung dan mendanai berbagai usaha yang kini menjadi raksasa, seperti contohnya Traveloka, SWAP, dan DANA.

"Kami akan mengupayakan kerja sama ini sebagai pemicu kesuksesan kami dalam hal komersil dan keberlanjutan, menuju tahun 2024," terangnya.

Sebagai informasi, Siklus telah didirikan sejak tiga tahun lalu dan berhasil mencegah penggunaan dan potensi sampah plastik sekali pakai sebanyak sekitar 27,7 ton.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Farid Firdaus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper