Pendanaan Fintech Global Jeblok, Startup Pinjol Masih Menjanjikan?

Fahmi Ahmad Burhan
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 12:16 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pendanaan ke perusahaan teknologi finansial (fintech) seperti pinjaman online (pinjol) secara global mengalami tren penurunan pada kuartal III/2023. Ada sejumlah faktor yang memengaruhi tren penurunan pendanaan pada sektor fintech ini.

Berdasarkan data S&P Global Market Intelligence, aliran dana dari modal ventura ke fintech pada kuartal III/2023 anjlok 36% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$6 miliar. Secara kumulatif sepanjang tahun ini, pendanaan fintech hanya US$29 miliar.

S&P Global Market Intelligence mencatat penurunan paling tajam pendanaan ke pasar fintech terjadi di Amerika Latin yang anjlok 72%. Adapun, di pasar Asia Pasifik, tren penurunan tidak terlalu dirasakan.

Pada kuartal III/2023, fintech di pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia telah mengumpulkan pendanaan US$1,9 miliar dari pemberi dana.

Penurunan pendanaan ke fintech ini terjadi karena investor melakukan penilaian dan penyesuaian akan kondisi new normal setelah pandemi Covid-19. 

Sementara, dalam membalikkan kondisi pendanaan, startup di sektor fintech itu memerlukan peluang exit strategy yang lebih besar bagi investornya seperti melantai di bursa atau initial public offering (IPO) dan aktivitas merger serta akuisisi.

“Fundamental mendasar yang kuat untuk model digital dalam layanan keuangan dapat mendorong pemodal ventura untuk berkonsolidasi di sekitar pemimpin kategori dan mendukung ekspansi mereka," kata financial technology research analyst di S&P Global Market Intelligence Sampath Sharma Nariyanuri dalam laporannya dikutip Bisnis pada Sabtu (21/10/2023).

Selain data dari S&P Global Market Intelligence, laporan CB Insights juga mencatatkan nilai pendanaan fintech secara global turun 2,63% pada kuartal III/2023 sebesar US$7,4 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya US$7,6 miliar. Adapun, secara tahunan, nilai pendanaan kepada fintech itu turun 46,4%. 

Terdapat 754 kesepakatan pendanaan terhadap fintech pada kuartal III/2023. Secara rinci, pendanaan fintech global paling besar disalurkan ke sektor fintech pinjaman digital, yakni US$1,7 miliar dengan 60 kesepakatan. Posisi kedua ditempati oleh pendanaan fintech sektor insurtech dan pembayaran yang sama-sama sebesar US$1,1 miliar.

Walau demikian, jumlah kesepakatan pendanaan untuk kedua sektor fintech tersebut berbeda. Kesepakatan pendanaan insurtech sebanyak 119. Sementara, fintech pembayaran meraih 73 kesepakatan pendanaan.

Kemudian, pendanaan fintech ke sektor teknologi pasar modal senilai US$30,3 miliar dengan 24 kesepakatan. Ada pula fintech perbankan yang meraih pendanaan senilai US$30,3 miliar dengan 20 kesepakatan. Sementara, pendanaan ke sektor teknologi manajemen kekayaan (wealthtech) sebesar US$0,2 miliar dengan 33 kesepakatan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper